AHY: Penegakan Hukum Tak Boleh Jadi Instrumen Politik | IVoox Indonesia

June 8, 2025

AHY: Penegakan Hukum Tak Boleh Jadi Instrumen Politik

ahy
Pidato Politik Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (1/3) malam. (Antara/Imam B)

IVOOX.id, Jakarta - Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai penegakan hukum tidak boleh menjadi instrumen politik terhadap mereka yang beroposisi.

Karena itu menurut dia, Partai Demokrat merekomendasikan kepada Presiden mendatang, untuk menjamin tegaknya nilai-nilai keadilan bagi seluruh warga negara. "Kita sering mendengar jargon, lawan berdebat adalah kawan dalam berpikir. Oposisi dalam berpolitik adalah koalisi dalam membangun bangsa," kata AHY dalam pidato politiknya di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (1/3),seperti dilansir Antara.

Hal itu dikatakannya menyoroti terkait keadilan hukum yang terjadi saat ini karena dirinya menangkap kegelisahan masyarakat terkait penegakan hukum yang di sana sini terkesan tebang pilih, tajam ke bawah tumpul ke atas, yang kuat menang, yang lemah kalah.

Dia menilai, tidak boleh ada yang merasa takut untuk berbicara, termasuk dalam menyampaikan kritik dan gagasannya. "Yang terpenting, kebebasan berekspresi harus tetap berada di dalam koridor hukum, serta etika dan norma berdemokrasi. Bukan fitnah, hoaks, ujaran kebencian, atau pembunuhan karakter," ujarnya.

AHY juga menyampaikan beberapa persoalan lain yang dihadapi masyarakat seperti melemahnya daya beli masyarakat, baik di pulau Jawa maupun di luar Jawa, perkotaan maupun di pedesaan.

Menurut dia, hal itu terjadi karena menurunnya penghasilan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Dia mengatakan, persoalan lainnya terkait lapangan pekerjaan karena masyarakat, khususnya anak-anak muda cemas, tidak bisa memperoleh pekerjaan yang layak, sesuai dengan kompetensi mereka. "Sedangkan mereka yang sudah bekerja, khawatir akan kehilangan pekerjaannya, akibat melemahnya ekonomi nasional," ujarnya.

Merespons persoalan tersebut menurut dia, Demokrat merekomendasikan kepada Presiden mendatang, untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai angka 6 persen atau lebih.

Selain itu, menurut dia menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif; di antaranya dengan cara melonggarkan pajak. "Dunia usaha yang maju akan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi, serta mampu meningkatkan upah dan kesejahteraan buruh kita," katanya.

0 comments

    Leave a Reply