Agustus Deflasi Lagi, BPS: Tandakan Daya Beli Melemah | IVoox Indonesia

August 24, 2025

Agustus Deflasi Lagi, BPS: Tandakan Daya Beli Melemah

pasar sayur

IVOOX.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,05 persen pada Agustus 2020 yang dipicu oleh penurunan harga sejumlah komoditas.

"Secara umum, harga-harga menunjukkan terjadinya penurunan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (1/9).

Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2020 mencapai 0,93 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,32 persen.

Sebelumnya, BPS juga mencatat turunnya harga komoditas telah memicu terjadinya deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,10 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga bawang merah, daging ayam ras, maupun tarif angkutan udara.

Suhariyanto mengakui, deflasi dua bulan beruntun ini menandakan daya beli masyarakat masih lemah akibat pandemi Covid-19. Fenomena ini jamak terjadi di hampir semua negara karena mengalami kasus yang sama akibat pandemic tersebut. Jika ada satu negara yang inflasi, tingkatnya pun sangat rendah.

"Bahwa deflasi pada Agustus 2020 adalah yang kedua di tahun 2020 dan trennya hampir sama di semua negara, karena terjadi pelemahan daya beli," ujar Suhariyanto.

Dia mengatakan, dari Indeks Harga Konsumen (IHK) 90 kota yang dipantau BPS, terdapat 53 kota yang mengalami inflasi, dan 34 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,88 persen, dan terendah di Batam, Kediri, Kotamobagu masing-masing 0,02 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi Kupang, yakni -0,92 persen, dan deflasi terendah di Sibolga, Tembilahan, Bekasi, dan Banyuwangi masing-masing -0,01 persen.

Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran, deflasi pada Agustus 2020 disebabkan kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 0,86 persen, dengan andil sebesar 0,22 persen.

Kemudian juga disebabkan kelompok pengeluaran transportasi yang terjadi deflasi sebesar 0,14 persen dengan andil mencapai 0,02 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang menahan laju deflasi yaitu Pendidikan, terjadi inflasi 0,57 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen. Selain itu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan laju inflasi 2,02 persen dan memberikan andil sebesar 0,13 persen.

"Kelompok pendidikan pada Agustus ini inflasi sebesar 0,57 persen sumbangannya pada inflasi 0,03 persen. Kita tahu pada Juli dan Agustus adalah tahun ajaran baru. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah kenaikan biaya untuk SD, SMA dan akademi," ujar dia.

0 comments

    Leave a Reply