Agustus 2017, BSM Guyur Pembiayaan UMKM Rp14,5 Triliun

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) telah mengucurkan pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp14,5 triliun atau 25,09 persen dari total pembiayaan UMKM tahun ini yang sebesar Rp57,8 triliun.

"Pembiayaan tersebut diberikan kepada sekitar 74 ribu nasabah di seluruh Indonesia," kata Sekretaris Perusahaan BSM Dharmawan Hadad di Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Dalam portofolio UMKM tersebut, khusus segmen mikro, BSM mengucurkan pembiayaan senilai Rp4,22 triliun.

Sesuai dengan peraturan BI No. 17/12/PBI/2015 mengenai Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, portofolio pembiayaan perbankan ke segmen UMKM dari setiap bank minimal 20 persen.

Menurut Dharmawan, UMKM dengan jangka waktu maksimal empat tahun dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan untuk modal kerja dan investasi.

"Saat ini kami mempunyai beberapa bidang usaha unggulan untuk penyaluran pembiayaan seperti usaha bengkel, pedagang pasar, toko kelontong, perdagangan sembako dan rumah makan, kesehatan/paramedis, dll," kata dia.

"Namun bukan berarti kami tidak akan mendukung bidang usaha lain di luar bidang unggulan tersebut. Asalkan usahanya memenuhi ketentuan tentu akan kami support," ujar Dharmawan.

Selain pembiayaan, kata dia, Mandiri Syariah juga akan memberikan pendampingan usaha guna meningkatkan kompetensi UMKM.

Dalam kesempatan itu, salah satu nasabah UMKM Mandiri Syariah, Hj. Sumairah menyampaikan dirinya merasa terbantu dengan fasilitas pembiayaan dari Mandiri Syariah.

Sumairah merupakan nasabah KC Citeureup, Bogor, yang memiliki bidang usaha dengan mengembangkan industri rumah tangga.

"Saya ingin sekali ibu-ibu rumah tangga mempunyai kegiatan yang produktif dan bernilai ekonomis hingga mampu membantu perekonomian keluarganya" tambahnya.

Sebagai gambaran, di Mandiri Syariah Cabang Citeureup saat ini memiliki jumlah nasabah mikro sebanyak 271 nasabah dengan outstanding senilai Rp10,9 milyar. Adapun jumlah nasabah mikro untuk bidang usaha adalah 124 nasabah atau 45 persen dari total keseluruhan market yang ada. (ant)