50 Juta Vaksin Covid-19 Bulan Depan Mulai Tersedia, Siapa Saja yang Diprioritaskan Terlebih Dahulu | IVoox Indonesia

August 13, 2025

50 Juta Vaksin Covid-19 Bulan Depan Mulai Tersedia, Siapa Saja yang Diprioritaskan Terlebih Dahulu

3209204785

IVOOX.id, Jakarta - Vaksin covid 19 mulai tersedia pada bulan November 2020. Vaksin yang akan datang tersebut dikhususkan untuk tenaga medis serta TNI dan Polri. Vaksin itu berasal dari tiga perusahaan produsen vaksin, yakni Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Project Integration Manager R&D PT Bio Farma (Persero) Neni Nurainy mengatakan vaksin-vaksin tersebut hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masuk dalam kategori rentan tertular Covid-19. Salah satu contohnya adalah tenaga kesehatan.

“Jadi program ini akan diberikan penyuntikan kepada yang high risk, yaitu kepada tenaga kesehatan kita, TNI/Polri. Itu salah satu contoh yang high risk,” kata Neni.

Neni menambahkan, vaksin yang datang di November itu berbentuk sudah jadi. Bukan merupakan bulk vaksin. “Untuk yang November itu pemerintah merencanakan mengimpor vaksin jadi yang sudah diwacanakan ada tiga, yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Masih negoisasi. Vaksin ini sudah mendapat emergency use authorization di negeranya masing-masing,” ujarnya.

"15 juta dosis bulk vaksin di November - Desember 2020, kemudian 35 juta dosis bulk vaksin di Januari - Maret 2021 sehingga totalnya 50 juta dosis vaksin," tambah Neni.

Lebih jauh Neni menjelaskan ketiga perusahaan tersebut telah mendapat emergency use authorization (EUA) dari Tiongkok."Vaksin ini sudah mendapat UEA di negaranya masing-masing. Di Indonesia perlu perizinan dari BPOM," tuturnya.

Neni melanjutkan Sinovac telah menyatakan komitmennya untuk suplai 210 juta dosis vaksin ke Bio Farma dari April - Desember 2021. Lebih jauh lagi, jika pandemi belum juga berakhir di 2022 maka disitulah peran vaksin merah putih.

"Vaksin merah putih sebagai wujud kemandirian bangsa," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memperluas holding farmasi menjadi BUMN sektor kesehatan.Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, langkah ini sebagai upaya mempercepat transformasi bisnis di industri farmasi bagi kesehatan RI.

"BUMN yang bergerak di bidang farmasi dan BUMN di layanan kesehatan seperti IHC, Pertamedika, Krakatau Medika, dan rumah sakit - rumah sakit BUMN lainnya yang terafiliasi," tutur Aditya.

Dia menuturkan holding BUMN farmasi yang telah terbentuk 31 Januari 2020 ini menjadi milestone dalam pembentukan holding BUMN healthcare (layanan kesehatan) di Indonesia. Menurutnya, dalam mengembangkan BUMN farmasi ada lima pilar di antaranya nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi modal bisnis, kepemimpinan teknologi, pengembangan investasi, dan pengembangan talenta.

Dengan framework itu diharapkan industri farmasi nasional dapat lebih kuat dan mandiri, menambah ketersedian produk, hingga inovasi penyediaan produk akan semakin beragam. "Jadi hal-hal ini yang akan kita bentuk di kemudian hari dalam mengembangkan BUMN sektor kesehatan," ujarnya.

Menteri Perhubungan(Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, vaksin Covid-19 dapat membuat kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas kembali pulih. Ia juga menyebutkan, tetapi meski adanya vaksin Covid-19 yang direncanakan akan hadir pada 2021 tetap tidak boleh melupakan protokol kesehatan yang ada.

"Kita tidak boleh sembrono, meski nanti ada vaksin di 2021, protokol kesehatan harus tetap berjalan minimal enam bulan untuk melihat perkembangan hasil dari vaksin itu," ucap Budi Karya.

Menurut Budi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memantau hasil dari vaksinasi ini dan apabila kasus Covid-19 turun signifikan maka aturan pada transportasi publik akan diubah. "Kita tidak bisa mengubah aturan transportasi publik yang sudah ada terkait protokol kesehatan Covid-19, tanpa adanya kajian dan evaluasi vaksinasi ini," ujar Budi Karya.

Terkait distribusi vaksin Covid-19, Budi Karya menyebutkan, Kemenhub siap memfasilitasi pengiriman ke wilayah Indonesia."Kami akan distribusikan vaksin Covid-19 dengan aman sampai ke wilayah-wilayah Indonesia. Sebagai regulator, kami akan bicarakan proses pengiriman dan akan membuat standar pengiriman vaksin baik melalui udara, laut maupun darat," kata Budi Karya.

Budi Karya menjelaskan, untuk distribusi vaksin Covid-19 ini bisa saja menggunakan pesawat kargo karena memiliki daya angkut cukup banyak dan waktunya lebih cepat. Selain itu bisa langsung ke lokasi tujuan, apabila menggunakan pesawat.

0 comments

    Leave a Reply