Berkuasa, Mahathir Ingin Ubah Sejumlah Kesepakatan Dengan China | IVoox Indonesia

September 15, 2025

Berkuasa, Mahathir Ingin Ubah Sejumlah Kesepakatan Dengan China

mahathir2

IVOOX.id, Kuala Lumpur - Sesaat setelah dilantik menjadi perdana menteri Malaysia, Kamis (10/5) malam, Mahathir Mohamad langsung bicara soal keinginannya mengubah sejumlah kesepakatan yang dibuat pemerintahan di bawah Najob Razak dengan China.

Mahathir yang menjadi perdana menteri terpilih tertua (kini berusia 92 tahun), menyatakan pemerintahannya kemungkinan akan mengubah beberapa kebijakan yang diterapkan koalisi Barisan Nasional yang berkuasa lama, termasuk menyangkut pajak barang dan jasa yang sangat tidak disukai.

Ia mengaku mendukung prakarsa China, "Belt and Road" (BRI), namun mengatakan Malaysia punya hak untuk merundingkan kembali syarat-syarat dalam sejumlah perjanjian dengan Beijing, jika diperlukan.

"Kita tidak punya masalah dengan itu (BRI), kecuali tentunya bahwa kita tidak ingin melihat terlalu banyak kapal perang di wilayah ini karena (sebuah) kapal perang akan menarik perhatian kapal-kapal perang lainnya," ujar Mahathir, dilaporkan Antara dari Kuala Lumpur. Mahathir menyinggung pengerahan kekuatan militer China di Laut China Selatan.

Menurut laporan Nomura bulan lalu, Malaysia merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dari komitmen penanaman modal China di Asia, mendapat proyek-proyek infrastruktur senilai 34,2 miliar dolar AS (sekitar Rp481,3 triliun) terkait BRI, yang membuat para pengkritik menuduh Najab "menjual" Malaysia ke negara kuat di Asia itu.

Ketika ditanya soal perundingan kembali, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang tidak membahas masalah itu secara langsung tapi ia mengatakan hubungan kedua negara sedang berkembang dengan baik.

"(Hubungan baik) ini perlu disyukuri dan dijaga kedua pihak," kata Geng dalam acara jumpa pers rutin di Beijing seperti dilansir Reuters.

0 comments

    Leave a Reply