IHSG Berpeluang "Rebound" Pada Perdagangan Awal Pekan

IVOOX.id, Jakarta - Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada Senin (7/5) di kisaran 5.765--5.900.

Lanjar memaparkan pada akhir akhir pekan, Jumat (4/5), mayoritas indeks Asia ditutup melemah signifikan. Indeks Hangseng (-1.28%), CSI (-0.49%), dan KOSPI (-1.04%) ditutup terperosok cukup dalam, sementara bursa saham di Jepang masih tutup karena libur. Investor terfokus pada prospek pembicaraan perdagangan antara AS dan China.

Sementara, IHSG ditutup melemah 1,13 persen atau 66.39 poin di level 5792.34 dengan sektor keuangan (-2.19%) dan pertanian (-1.66%) memimpin pelemahan sektoral.

Selain dari sentimen global mengenai pembicaraan lebih lanjut mengenai prospek perdagangan AS dan China investor domestik mengkhawatirkan langkan BI dalam kebijakan suku bunga guna menahan permintaan USD dan capital out flow yang kian meningkat.

Investor asing tercatat net sell 842.51 miliar rupiah dengan saham BBRI, ADRO dan TLKM menjadi top net sell value investor asing. Sehingga total capital out flow pada pekan ini cukup melebar di level 3.05 Triliun rupiah.

Lalu, lanjut dia, Bursa Eropa dibuka bevariasi dengan indeks Eurostoxx (-0.01%) dan CAC (-0.19%) dibuka pada zona negatif sedangkan FTSE (+0.50%) dan DAX (+0.28%) dibuka menguat pada zona positif.

Data ekonomi zona Eropa rilis dibawah ekspektasi dimana Indeks Markit Service PMI turun menjadi 54.7 dan penjualan ritel turun menjadi 0.1%. Investor masih akan memantah reflektif dari data pertumbuhan upah dan pekerja di AS pada kebijakan moneter the Fed. Pada pekan depan investor akan dibanjiri data import ekspor hingga neraca perdagangan di berbagai belahan dunia.

IHSG kembali bergerak liar tertekan setelah break out level psikologis 5900. Secara teknikal, indikator Stochastic terkonsolidasi pada zona oversold dengan momentum RSI yang jenuh jual.

Indikasi rebound tetap ada setelah IHSG seakan rebound pada level support level dengan rentang pergerakan 5765-5900.

Saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian di antaranya BBNI, BSDE, ITMG, KLBF, SMGR, SMRA, UNTR, PTPP, PTRO, TINS, TRAM, BBTN.