IHSG Tergerus Ambruknya Wall Street

IVOOX.id, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (9/2/2018) diprediksi mengalami pelemahan seiring pelemahan tajam yang terjadi di Wall Street. Kisaran support berada di 6.420 dan resisten 6.570.
David Sutyanto, Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas mengatakan, pada perdagangan Jumat (9/2/2018) akan terjadi dua sentimen yang memengaruhi. “Sentimen positif berasal dari dalam negeri berupa kenaikan rating,” katanya di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Akan tetapi, kata dia, sentimen dari luar yaitu anjloknya bursa Wall Street akan menjadi sentimen negatif. “Selain itu, harga komoditas juga mengalami koreksi,” ujarnya.
Dia memeperkirakan, IHSG akan bergerak dalam tekanan dengan kecenderungan terkoreksi. Investor asing diduga masih akan membukukan penjualan bersih. “IHSG akan berada pada rentang 6.420 hingga 6.570,” ucap David.
Sementara itu, IHSG mampu ditutup di zona hijau setelah mengalami fase konsolidasi kemarin. Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 8,756 poin (0,13%) ke level 6.543,625.Kemudian di siang hari IHSG masih tersungkur di zona merah. IHSG melemah 9,265 poin (0,14%) ke 6.525,604.
IHSG berhasil memperbaiki keadaan dan berhasil ditutup di zona positif. IHGS naik 9,765 poin (0,15%) ke 6.544,634. “Namun penguatan IHSG masih diikuti dengan aksi jual investor asing yang mencapai Rp765 miliar,” timpal dia.
Sentimen positif ikut mengiringi penguatan IHSG kemarin yang didorong oleh peningkatan rating utang Idonesia oleh Japan Credit Rating Agency (JCRA) dari "BBB" menjadi "BBB+" untuk mata uang rupiah dan "BBB-" menjadi "BBB" untuk mata uang asing.
“Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan rating utang yang dilakukan oleh Fitch Rating pada akhir tahun lalu. Saat ini Indonesia tengah menunggu lembaga rating lainnya untuk meningkatkan peringkat utangnya,” papar dia.
Dow Jones kembali dalam zona merah. Kali ini Indeks DJIA kembali anjlok hingga 1032 poin (4%) di 23.860,46. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing mengalami penurunan 3,75% dan 3,90% di 2581,00 dan 6777,16.
Penurunan ini kembali disebabkan kekhawatiran akan percepatan kenaikan tingkat suku bunga. “Akan tetapi perlu diketahui Selama tahun 2017 DJIA telah naik tinggi sehingga koreksi memang rentan untuk terjadi. Sentimen negatif ini telah menekan EIDO turun hingga 3,53%,” imbuhnya. (jaw)

0 comments