2018, Danareksa Sekuritas Bakal Jadi Underwriter bagi Dua Anak Usaha BUMN

IVOOX.id, Jakarta – Boumediene Sihombing, Managing Director PT Danareksa Sekuritas, mengungkapkan, PT Danareksa Sekuritas akan menjadi penjamin emisi efek (underwriter) bagi dua anak usaha BUMN yang bisnisnya bergerak di sektor jasa pada 2018.
“Kemungkinan, kedua anak usaha BUMN itu akan melaksanakan PUPS pada triwulan kedua 2018. Pasalnya, mereka akan menggunakan laporan keuangan 2017 yang telah diaudit, terutama untuk memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” papar Boumediene di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/12/2017)
Itu menjadi indikasi bahwa Kementerian BUMN tetap kuat mendorong berbagai anak usaha BUMN untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan, kendati perolehan dana PUPS dari tiga anak usaha BUMN pada 2018 mengalami penurunan.
Sepanjang 2017, ada tiga anak usaha BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI. Kendati demikian, dana yang diraih melalui aksi korporasi tersebut tidak sesuai dengan target awal.
Ketiga anak usaha BUMN yang dimaksud adalah PT Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aero Asia Tbk (GMFI), PT PP Presisi Tbk (PPRE) dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).
Awalnya, PT GMF Aero Asia Tbk (GMFI) berencana menawarkan 10,89 juta unit saham baru dengan harga antara Rp390-510 per unit melalui mekanismen PUPS.
Dengan demikian, GMFI seharusnya memperoleh tambahan modal antara Rp4,24-5,55 triliiun melalui PUPS tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya GMFI hanya mengantongi tambahan modal sebesar Rp1,13 triliun.
Melalui PUPS, PT PP Presisi Tbk (PPRE) diharapkan dapat menghimpun dana antara Rp1,82-2,3 triliun melalui penawaran 4,23 miliar unit saham seharga antara Rp430-550 per unit. Meski demikian, PPRE hanya memperoleh tambahan modal sebesar Rp1,01 triliun.
Adapun PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) hanya meraih dana Rp461,89 miliar dari pelaksanaan PUPS. Sebelumnya, anak usaha Pelindo II tersebut berharap memperoleh modal tambahan antara Rp566,79-924,30 miliar melalui penawaran 1,74 miliar unit saham seharga Rp380 per unit saham.
Sementara itu, Alysius K Ro, Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, mengungkapkan, Kementerian BUMN tidak akan mengubah kebijakan untuk mendorong anak usaha BUMN mengalang dana melalui PUPS. Rencananya ada 12 anak usaha BUMN yang bakal melaksanakan PUPS itu tahun depan.[abr]

0 comments