11 Orang Palestina Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka Dalam Sebuah Serangan Pasukan Zionis Israel | IVoox Indonesia

May 20, 2025

11 Orang Palestina Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka Dalam Sebuah Serangan Pasukan Zionis Israel

Serangan Israel

Tepi Barat - Pejabat kesehatan Palestina menginformasikan sedikitnya 11 warga palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

Rabu pagi tiba-tiba terdengan suara Ledakan dan tembakan saat pasukan Israel memasuki wilayah sehingga, memicu bentrokan bersenjata dengan warga Palestina.

Militer Israel mengaku telah membunuh tiga gerilyawan buronan yang bersembunyi di dalam sebuah rumah yang menolak untuk menyerah. Sedangkan diinformasikan korban tewas adalah warga sipil, termasuk dua pria lanjut usia.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Adnan Saabe Baara yang berusia 72 tahun adalah salah satunya. Rekaman video konon menunjukkan tubuhnya di jalan di samping kantong roti, di tempat yang biasanya merupakan area pasar yang ramai.

Seorang pria berusia 61 tahun, Abdul Hadi Ashqar, dan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, Mohammad Shaaban, juga ditembak mati, seperti diinformasikan kementerian kesehatan palestina.

Pria lanjut usia lainnya, Anan Shawkat Annab, 66, yang menderita inhalasi gas air mata, meninggal di rumah sakit pada Rabu malam.

Enam anggota Lions' Den dan kelompok militan lainnya tewas dalam penggerebekan itu, kata Lions' Den dalam sebuah posting Telegram.

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 80 orang menderita luka tembak. Lima rumah sakit berbeda di Nablus saat ini merawat mereka.

Pejabat senior Palestina Hussein al-Sheikh mengutuk dengan menyebutnya sebagai "pembantaian", sementara juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas "eskalasi berbahaya ini, yang mendorong kawasan itu ke arah ketegangan dan ledakan".

Kelompok militan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan bahwa pihaknya telah kehabisan kesabaran "memantau kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi.

Penggerebekan berlangsung selama empat jam dan berlangsung di tengah pagi, saat jalan-jalan sempit kota tua kerap dipadati keluarga dan orang-orang yang berbelanja. Residen Khalil Shaheen menggambarkan mendengar ledakan, yang membangunkannya.

"Saya melihat ke luar jendela dan melihat pasukan khusus dengan anjing, dan mereka menghubungkan kabel, yang saya asumsikan untuk TNT [bahan peledak], Tuhan tahu," jelas Khalil

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya "meningkatkan" operasinya setelah pasukan ditembaki oleh orang-orang bersenjata Palestina. Pasukannya menembakkan rudal yang diluncurkan dari bahu ke gedung tempat persembunyian para militan yang dicari, yang menyebabkannya runtuh sebagian.


Pasukan Israil mengklaim memiliki informasi real-time - diduga posting Facebook geolocated - di lokasi salah satu militan.


"Kami melihat ancaman itu dan kami harus masuk dan menyelesaikan pekerjaan itu," kata juru bicara IDF Letnan Kolonel Richard Hecht dalam pengarahan kepada wartawan.


Tetapi video Palestina yang diposting di media sosial juga menunjukkan para pemuda di jalan, yang tampak tidak bersenjata, ditembak saat melarikan diri, dengan satu jatuh ke tanah saat terdengar suara tembakan. IDF mengungkapkan masih meneliti kebenaran informasi tersebut.

Israel mengklaim ada Dua militan di gedung yang dikepung itu. Muhammad Junaidi, seorang komandan Jihad Islam Palestina, dan tokoh militan senior lainnya, Hussam Isleem.

IDF mengatakan mereka dan militan ketiga, Walid Dkhail, diduga melakukan serangan penembakan sebelumnya, termasuk serangan di Tepi Barat Oktober lalu yang menewaskan seorang tentara Israel, dan merencanakan lebih banyak serangan dalam waktu dekat. Dua tersangka lainnya ditangkap di Nablus pekan lalu.

Selama penggerebekan, Isleem merekam pesan audio WhatsApp yang dibagikan di media sosial, mengatakan: "Kami dalam masalah, tetapi kami tidak akan menyerahkan diri. Kami tidak akan menyerahkan senjata kami. Saya akan mati sebagai martir . Tetap membawa senjata mengejar kami."

Rumah Isleem telah digerebek oleh pasukan Israel awal bulan ini dan keluarganya diinterogasi. Ayahnya mengatakan kepada media Palestina setelah itu bahwa pasukan mengatakan kepadanya bahwa putranya harus menyerahkan diri atau dia akan dibunuh.

Baik Isleem dan Junaidi aktif di Lions 'Den - sebuah kelompok militan baru yang muncul di Nablus selama setahun terakhir di tengah jatuhnya kendali oleh pasukan keamanan resmi Otoritas Palestina.

Seperti kelompok serupa di kota terdekat Jenin, para pemuda bersenjata menggunakan TikTok dan Telegram untuk menyebarkan pesan perlawanan bersenjata melawan pendudukan Israel kepada generasi baru Palestina.

Israel telah menargetkan bagian-bagian dari kedua kota tersebut dalam gelombang pencarian, penangkapan dan penggerebekan pengumpulan-intelijen, mengatakan sedang mencoba untuk membendung serentetan serangan mematikan terhadap Israel.

Serangan mematikan hari Rabu di Nablus adalah tanda lebih lanjut bahwa upaya perdamaian yang dipimpin oleh AS untuk meredakan ketegangan telah gagal.

Minggu ini, Otoritas Palestina menghentikan desakannya untuk pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB mengenai resolusi yang akan mengecam pemerintah nasionalis baru Israel atas rencananya untuk memperluas permukiman Israel di Tepi Barat.

Ditengah sorotan dunia terhadap perang Ukraina dan Rusia, Penderitaan masyarakat Palestina nyatanya belum berakhir dan harus ada tekanan yang berarti kepada Israel untuk menyelesaikan agresinya.


(Sumber : BBC.COM)

0 comments

    Leave a Reply