November 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Zaman Belanja Online, Paylater Diprediksi Bakal Naik Daun di 2021

IVOOX.id, Jakarta - Fenomena konsep buy now pay later (BNPL) alias beli sekarang, bayar nanti atau yang lebih dikenal sebagai Paylater di Indonesia kian menjadi primadona di tengah masyarakat. Potensinya di Indonesia pun makin dilirik investor seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan inovasi teknologi industri ini, termasuk sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin.

CEO Kredivo Umang Rustagi mengatakan pasar Paylater global diperkirakan akan tumbuh dari USD 5 juta pada 2019 menjadi USD 33,6 juta pada 2027 dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) lebih dari 21,2 persen berdasarkan studi dari Coherent Market Insights. Namun penetrasi kartu kredit yang masih rendah, popularitas Paylater di Indonesia juga didorong tren e-commerce dan transaksi digital yang terus bertumbuh secara eksponensial.

"Kami percaya Paylater akan terus tumbuh seiring tingginya adopsi digital di tengah rendahnya penetrasi kartu kredit. Sejak awal, semangat kami menghadirkan layanan Paylater ini adalah untuk menjawab kesenjangan akses kredit bagi masyarakat, kami terus berupaya memberikan bunga terendah dan memperluas jangkauan layanan kami, baik dari sisi merchant maupun jangkauan area," kata Umang dalam surat elektroniknya, Rabu (20/1).

Sebagai pionir konsep Paylater di Indonesia, Umang menegaskan pihaknya masih memimpin dengan segala keunggulan yang ditawarkan di antara layanan Paylater lain di Indonesia yang semakin marak. Kredivo menjadi penyedia Paylater yang memiliki tawaran bunga dengan persentase paling rendah, rentang limit kredit paling tertinggi, sekaligus jangkauan terluas, baik dari sisi integrasi dengan platform e-commerce maupun cakupan area layanan.

"Kredivo terbukti menawarkan persentase bunga paling rendah, yakni dimulai 0 persen (tetap) untuk pinjaman dengan tenor 30 hari. Sementara untuk cicilan di kisaran 3 hingga 12 bulan dan menawarkan limit kredit tertinggi hingga Rp30 juta," tambahnya.

Umang menjelaskan adopsi Paylater di Indonesia yang semakin digandrungi masyarakat sebagai metode pembayaran juga ternyata memiliki keunikan dibanding negara lainnya. Penerapan maupun faktor pendorong adopsi konsep buy now pay later untuk berbelanja di negara seperti Indonesia cukup berbeda dengan yang ada di negara-negara maju.

"Meskipun memiliki peluang komersial tinggi, industri keuangan digital di Indonesia terus dibayangi oleh literasi dan inklusi keuangan yang masih cukup rendah, terutama dikalangan underbanked. Sehingga, hadirnya Paylater dipercaya dapat turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menghadirkan berbagai inovasi produk-produk keuangan di Indonesia secara mudah, cepat dan terjangkau," terangnya. 

0 comments

    Leave a Reply