April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Yudi Latif Undur Diri, Rezim Jokowi Terdelegitimasi

IVOOX.id, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR Khatibul Umam Wiranu mengaku sangat terkejut mendengar informasi soal mundurnya Yudi Latif dari posisi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Menurut dia, Yudi yang sejak awal mendapat mandat menahkodai Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) merupakan sosok yang tepat. "Yudi merepresentasikan diktum "The Right Man on The Right Place", orang yang tepat di tempat yang tepat pula," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Jejak pemikiran Yudi yang dituangkan dalam sejumlah karya ilmiah, lanjut dia, semakin menegaskan posisi Yudi yang "par execelent" dalam tema-tema ideologi bangsa dan negara. "Salah satu "magnum opusnya" Negara Paripurna semakin mengukuhkan posisi tersebut.

Menariknya lagi, Yudi yang berangkat dari pemikir keislaman yang concern pada ide pembaruan Islam, meneruskan gagasan Nurcholis Madjid, semakin menggenapi pikiran Yudi.

"Kombinasi pemikiran keislaman dan kebangsaan seolah menjadi simbol dialektika dalam pembahasan konstitusi indonesia di BPUPKI, Panitia Sembilan termasuk PPKI pada era menjelang Proklamasi Kemerdekaan," papar dia.

Mundurnya Yudi dari posisi Kepala BPIP, meski tak disebutkan imbas polemik soal gaji BPIP yang cukup tambun, menurut dia, publik sulit melepaskan dari latar tersebut.

Perpres 42/2018 tentang Hak Keuangan BPIP telah menggerus signifikansi tujuan lembaga ini. "Bahkan sampai saat ini pemerintah gagal merasionalisasikan soal besaran gaji tersebut," ungkap dia.

Ada banyak analisa yang mengemuka bisa diajukan atas mundurnya Yudi. Pertama, Yudi tak hanya sekadar keluar dari Kepala BPIP tapi ia juga keluar dari lingkaran dalam Istana. "Kedua, kemundurannya sedikit banyak akan menimbulkan delegitimasi rezim ini," tuturnya.

Mundurnya Yudi juga jadi semacam konfirmasi atas keadaan yang menunjukkan rapuhnya lembaga-lembaga di sekitar presiden, sekaligus menjadi lampu kuning bagi kemerosotan pamor dan wibawa kepemimpinan Joko Widodo, sebagaimana sudah sering diperbiincangkan di kedai-kedai rakyat pinggir jalan.

Kiranya dalam bahasa yang mudah dimengerti, Yudi itu orang yang tepat, di tempat yang tepat namun dalam situasi yang tidak tepat.

"Keputusan mundur Yudi harus kita apresiasi setinggi-tingginya, karena baru pertama kali di Indonesia pejabat setingkat Menteri mengundurkan diri karena institusi yang dipimpinnya dikritik secara tajam soal sistem penggajian," ucapnya.

"Semoga Presiden segera menemukan pengganti yang lebih baik, sebagai Kepala BPIP," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply