May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Yuan Menguat Eksportir Dirundung Kegelisahan Terhadap Dollar

IVOOX.id, Jakarta - Mata uang China menguat 3,1 persen terhadap dolar AS pada Januari 2018, namun sedikit di China melihat yuan yang lebih kuat sebagai penyebab kegelisahan terhadap sektor ekspor dikarenakan dollar mengalami penurunan.

Naiknya mata uang China yang cepat malah memicu kegelisahan dan kekhawatiran akan dampak negatif pada eksportir China, dan bahkan mengipasi teori bahwa China jatuh sebagai korban dari jenis baru "perang mata uang" yang dimulai oleh AS untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan.

Titik tengah yuan yang ditetapkan oleh People's Bank of China dinaikkan menjadi 6,3045 per dollar pada hari Kamis (1/02), dan diperdagangkan pada 6,3 pada sore hari. Itu adalah level terkuatnya sejak didevaluasi pada 11 Agustus 2015, ketika bank sentral meluncurkan mekanisme pembentukan nilai tukar baru yang diikuti oleh penurunan terus menerus nilai yuan selama 18 bulan ke depan.

Namun berbeda dengan kepanikan pasar yang terjadi setahun yang lalu saat yuan menuju 7 melawan dolar, ekonom China meragukan kenaikan cepat mata uang tersebut akan mengancam pemulihan ekspor atau kampanye untuk mengurangi leverage keuangan.

"Sebenarnya ini adalah penurunan besar dalam indeks dolar AS, bukan kebijakan [anti-dumping] pemerintah AS mengenai produk solar impor dan mesin cuci, yang menandakan dimulainya perang dagang," menurut Zhang Ming, seorang peneliti senior di Chinese Academy of Social Sciences.

"Penurunan ini sejalan dengan tujuan pemerintah AS, jadi bisa dipromosikan oleh pemerintah dengan baik atau tanpa disadari," Zhang memperingatkan dalam sebuah catatan penelitian pada hari Selasa. Namun berbeda dengan kepanikan pasar yang diluncurkan setahun yang lalu - ketika yuan sedang menuju 7 melawan dolar - Ekonom China meragukan kenaikan cepat mata uang tersebut akan mengancam pemulihan ekspor atau kampanye untuk mengurangi leverage keuangan.

"Sebenarnya ini adalah penurunan besar dalam indeks dolar AS, bukan kebijakan [anti-dumping] pemerintah AS mengenai produk solar impor dan mesin cuci, yang menandakan dimulainya perang dagang," tambah Zhang Ming.

"Jatuhnya sesuai dengan tujuan pemerintah AS, jadi bisa dipromosikan oleh pemerintah dengan baik atau tanpa disadari," Zhang memperingatkan dalam sebuah catatan penelitian pada hari Selasa (30/01).[dra]

0 comments

    Leave a Reply