October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

YLKI Soroti Maraknya Penipuan Tiket Konser Musik

IVOOX.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyayangkan terjadinya kasus penipuan tiket konser Coldplay yang telah menimbulkan kerugian terhadap korban. 

Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Priambodo mengatakan aksi penipuan ini disebabkan oleh rendahnya literasi masyarakat yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari keuntungan pribadi.

"Literasi masyarakat yang kurang dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mencari untung. Padahal kalau terjadi sesuatu calo tersebut tidak bertanggung jawab kepada konsumen," kata Rio saat dihubungi ivooxid pada Kamis (16/11/2023).

Selain karena literasi yang rendah, menurut Rio peran promotor konser yang kurang maksimal juga turut menjadi celah yang memudahkan oknum melakukan tindak penipuan.

"Pengawasan dari promotor yang kurang sehingga ada celah yang dimanfaatkan. Tentunya kami menyayangkan ada masih banyak nya percaloan tiket yang merugikan konsumen," kata Rio.

Menurut Rio, kedepanya para oknum calo yang merugikan konsumen harus ditindak tegas. "Kedepan hal ini perlu diatur dan sanksi yang tegas pada para calo yang merugikan konsumen. Kasihan konsumen yang ingin benar benar menonton tapi tidak dapat tiket karena adanya percaloan," pungkasnya.

YLKI merupakan anggota International Organization of Consumer Union – IOCU sejak 15 Maret 1974, dan aktif sebagai full member organisasi internasional yang kini bernama Consumers International (CI) yang berpusat di London.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkap jumlah kerugian terkait kasus penipuan tiket konser Coldplay mencapai Rp1,3 miliar.

Polres Metro Jakarta Pusat sebelumnya telah menerima laporan dari beberapa masyarakat terkait penipuan tiket konser musik grup band asal Inggris itu.

“Kami juga telah menerima laporan beberapa masyarakat terkait dengan penipuan dari tiket Coldplay ini. Kurang lebih total kerugian Rp 1,3 miliar,” ungkap Susatyo kepada awak media, Rabu (15/11/2023).

Pihak kepolisian kata Susatyo saat ini tengah mendalami terkait apakah korban dijanjikan harga lebih murah dari tarif tiket aslinya. Pasalnya, modus yang digunakan pelaku adalah dengan membantu para korban untuk memesan atau membeli tiket. Namun hingga konser berlangsung tiket yang dijanjikan tidak diberikan kepada para korban.

Reporter: Rinda Suherlina

0 comments

    Leave a Reply