Wow, Ternyata Biaya Hidup Di Korea lebih Mahal dibanding Amerika Serikat

IVOOX.id, Jakarta - Baru-baru ini Expat Insider melaporkan survei terbaru tentang daftar biaya hidup di negara-negara di dunia. Expat Insider adalah survei terluas di seluruh dunia tentang rupa-rupa kehidupan para expatriat di berbagai belahan dunia. Survei ini melibatkan 12.500 responden yang mewakili 166 kewarganegaraan dan hidup di 188 negara.

Pada survei terbaru mereka yang dirilis beberapa waktu lalu, seperti dikutip oleh Business Insider beberapa waktu lalu, mengungkapkan: negara mana saja yang biaya hidupnya cukup terjangkau dan mana yang tergolong mahal. Survei Expat Insider memakai data dari para ekspatriat yang tergabung dalam InterNations, jaringan ekspatriat global, yang merilis Personal Finance Index.

Personal Finance Index ini merekam tentang keuangan pribadi para ekspat di 65 negara, kebanyakan tentang kondisi keuangan mereka di negeri asing dan apakah pendapatan mereka memadai untuk menutup seluruh pengeluaran biaya hidup. Ini terkait dengan alasan kebanyakan orang saat memutuskan hidup di mancanegara, yaitu ingin mewujudkan hidup lebih baik paling tidak secara finansial.

Laporan Expat Insider 2017 itu mengungkapkan, alasan terbanyak mengapa seseorang hidup di luar negeri adalah karena pekerjaan mereka atau pekerjaan pasangan mereka mengharuskan mereka pindah ke mancanegara (41% responden). Sedangkan alasan cinta atau pernikahan berada di urutan kedua (12%), disusul oleh keinginan mewujudkan hidup lebih baik (8%), ingin bertualang (7%) atau sekadar ingin menikmati hidup di negara orang (3%).

Biaya hidup di negeri orang menjadi pembeda apakah tinggal di mancanegara membantu kesejahteraan mereka atau tidak. Sebagai contoh, para ekspatriat yang tinggal di Yunani mengeluhkan bahwa pendapatan mereka tidak memadai untuk menutup biaya hidup sehari-hari di negeri yang tengah diterpa kesulitan ekonomi itu.

Sebaliknya, para ekspatriat yang tinggal di Vietnam merasakan kehidupan yang sejahtera di negeri tersebut. Sebanyak 93% ekspatriat yang disurvei mengaku penghasilan mereka memadai untuk menutup biaya hidup di sana.

Bagaimana dengan biaya hidup di negara lain? Dalam InterNations Personal Finance Index, kamu bisa melihat 30 daftar teratas informasi biaya hidup di berbagai negara termasuk biaya hidup di Korea, di Indonesia, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, dan lain sebagainya, memakai database dari Numbeo.

Biaya hidup di Indonesia bagi para ekspatriat, mahal atau murah?

Indonesia mungkin termasuk salah satu negara yang “ramah” bagi kantong para ekspatriat. Ini tak lain karena kurs atau nilai tukar mata uang Indonesia yaitu rupiah jauh lebih rendah dibandingkan mata uang global seperti dollar AS. Saat ini, kurs dollar AS rata-rata dihargai Rp 13.700-an.

Mengutip Numbeo.com, hidup di Indonesia, dalam hal ini Jakarta, masih sangat terjangkau bagi para ekspat. Indeks biaya hidup di Jakarta mencapai 56,54% lebih rendah daripada biaya hidup di New York, Amerika Serikat.

Berikut untuk lebih jelasnya menurut Numbeo:

1. Biaya hidup rata-rata keluarga berisi empat orang di Jakarta mencapai: Rp 24,15 juta per bulan di luar biaya sewa tempat tinggal.
2. Biaya hidup lajang di Jakarta: Rp 6,9 juta per bulan di luar biaya sewa tempat tinggal.
3. Ranking biaya hidup di Jakarta berada di urutan 433 di antara 566 kota di dunia.
4. Cost living index Jakarta adalah 43,46.

Biaya Hidup di Korea Lebih Mahal Daripada Amerika Serikat? 

Negeri ginseng Korea saat ini semakin digandrungi seiring serbuan K-Pop yang digdaya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak pula orang Indonesia yang bersekolah di sana atau karena tuntutan karier membuat mereka harus pindah dan tinggal di Korea Selatan. Kamu tertarik juga tinggal di negeri ginseng ini?

Mengutip data Numbeo per 12 April 2018, tingkat biaya hidup di Korea Selatan lebih tinggi 14,7% dibandingkan biaya hidup di Amerika Serikat. Sedang bila memasukkan variabel biaya sewa tempat tinggal, biaya hidup di Korea lebih murah 2,6% dibandingkan di Amerika Serikat. Ini karena biaya sewa rumah atau apartemen di negeri ginseng itu lebih rendah 37% dibandingkan tarif sewa di negeri paman Sam.

Mengapa biaya hidup di Korea Selatan malah lebih mahal dibandingkan hidup di Amerika?

Ini karena beberapa kebutuhan primer di Korea jauh lebih mahal harganya. Misalnya, harga barang-barang groceries atau supermarket tercatat lebih tinggi 37,3% dibandingkan harga groceries di Amerika.

Contoh saja, secangkir cappucino di Korea Selatan harganya mencapai US$4,18 sedangkan di Amerika cuma US$3,94 per cangkir. Begitu juga untuk biaya utility bulanan seperti listrik, air, dan sebagainya. Untuk apartemen ukuran 85 meter persegi, biaya-biaya rutin tersebut bisa mencapai US$153,83 per bulan di Korea. Bandingkan dengan Amerika yang baru sebesar US$147,84,

Sedangkan rata-rata tingkat pendapatan orang di Korea Selatan mencapai US$2.438,34 per bulan, lebih rendah dibandingkan pendapatan di Amerika sekitar US$2.696,1 per bulan.

Bagaimana dengan Indonesia? Dibandingkan biaya hidup di Indonesia, biaya hidup di Korea lebih mahal 111,81%. Di mana biaya sewa tempat tinggal juga lebih mahal 167,78% dibandingkan biaya sewa tempat tinggal di Iindonesia. Di sisi lain, rata-rata pendapatan per bulan orang Indonesia juga jauh di bawah Korea. Menurut data Numbeo per April 2018, rata-rata orang Indonesia membukukan penghasilan sebesar Rp 5,07 juta per bulan. Sedangkan orang Korea Selatan mencetak pendapatan sebesar Rp 33,5 juta per bulan.

30 negara yang paling ramah bagi kantong para ekspatriat

30 negara ini dianggap sebagai negara yang cukup ramah di kantong bagi para ekspatriat atau pekerja asing. Tabel di bawah ini ingin memperjelas bagaimana tantangan keuangan di negara-negara tersebut, termasuk perbandingan tingkat biaya hidup dengan Amerika Serikat, biaya sewa tempat tinggal, rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan rutin per bulan. Data-data tersebut diambil dari Numbeo dan dikompilasi oleh Business Insider.

Berikut ini daftar lengkap:

Vietnam dinyatakan sebagai negeri yang paling ramah bagi kantong para ekspatriat. Biaya hidup di sana lebih rendah hingga 45% dibandingkan biaya hidup di Amerika Serikat. Dalam daftar tersebut walaupun ada yang biaya hidupnya lebih mahal dibandingkan biaya hidup di Amerika, tapi karena tingkat penghasilan juga tinggi sehingga kondisi finansial tetap memadai bagi para ekspatriat yang bekerja di negeri-negeri tersebut.