April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Waspadai Permainan Harga Barang Saat Redenominasi

iVOOXid, Jakarta - Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengingatkan pemerintah dan Bank Indonesia harus mewaspadai permainan harga barang saat penyederhanaan jumlah digit rupiah atau redenominasi, karena jika tidak diantisipasi dapat memicu hiper inflasi seperti yang terjadi di beberapa negara.

Menurut Tony di Jakarta, Rabu (2/8/2017), selain sosialisasi dan pemahaman menyeluruh, redenominasi dapat diterapkan, jika pemerintah dan regulator dapat memastikan disiplin dan kepatuhan para pelaku ekonomi dalam menjaga stabilitas perekonomian.

Dia mencontohkan rentannya redenominasi disusupi kepentingan jahat oknum para pelaku ekonomi.

"Contoh, harga produk saya Rp100 ribu yang kalau diredenominasi jadi Rp100. Lalu pada masa transisi, saya coba-coba nakal naikkan jadi Rp150. Jika tidak ketahuan, itu inflasi naik 50 persen," ujar dia usai paparan ekonomi di rangkaian "Wealth Wisdom Bank Permata 2017".

Menurut Komisaris Independen PT. Bank Permata Tbk itu, sebelum penerapan redenominasi, pemerintah harus memastikan sosialisasi sudah dilakukan masif terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pemerintah juga harus yakin bahwa masyarakat paham tentang tahapan redenominasi, agar tidak terjadi gejolak dalam kegiatan transaksi sehari-hari.

"Selain itu, adalah disiplin bagi pelaku ekonomi agar tidak main-main," ujarnya.

Maka dari itu, kata Tony, salah satu "pekerjaan rumah" sebelum penerapan redenominasi adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya terhadap perbaikan kondisi ekonomi.

"Maka yg penting adalah kepercayaan terhadap sistem ekonomi, pemerintah, kredibilitas, kalau tidak banyak aktor-aktor yang cari kesempatan," ujar dia.

Gejolak dari dunia politik terkait rencana redenominasi juga harus diwaspadai. Jika stabilitas politik terganggu karena rencana redenominasi, maka imbas negatifnya akan mempengaruhi kondisi perekonomian secara keseluruhan.

"Redenominasi memang perlu dilakukan, namun tetap ekonomi harus stabil. Kalau tidak, maka akan timbulkan respon beragam dan negatif," tuturnya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply