May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Wall Street Naik Terdongkrak Optimisme Data Naker AS

IVOOX.id, New York - Indeks saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh pertumbuhan lapangan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan pada Maret, mengurangi kekhawatiran perlambatan ekonomi yang secara berkala mengguncang pasar keuangan selama setahun terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 40,36 poin atau 0,15 persen, menjadi berakhir di 26.424,99 poin. Indeks S&P 500 bertambah 13,35 poin atau 0,46 persen, menjadi ditutup di 2.892,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 46,91 poin atau 0,59 persen, menjadi berakhir di 7.938,69 poin.

Dengan kenaikan pada Jumat (5/4/2019), indeks acuan S&P 500 telah ditutup lebih tinggi selama tujuh hari perdagangan berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak Oktober 2017.

The Fed yang bersikap dovish bersama dengan harapan untuk perjanjian perdagangan Amerika Serikat-China telah mengangkat S&P 500 ke level tertinggi sejak 9 Oktober, menempatkan indeks hanya 1,3 persen di bawah rekor penutupan tertingginya.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor energi dan utilitas masing-masing naik 1,69 persen dan satu persen, memimpin keuntungan. Sementara sektor material merosot 0,05 persen, satu-satunya sektor yang mencatat penurunan.

Di sisi ekonomi, total penggajian (payroll) pekerjaan non-pertanian AS meningkat 196.000 pada Maret, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat (5/4/2019). Padahal para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 175.000.

Penambahan lapangan pekerjaan yang menonjol terjadi dalam bidang perawatan kesehatan serta jasa-jasa profesional dan teknis, menurut departemen. Sementara itu, tingkat pengangguran tidak berubah pada 3,8 persen.

Saham Tesla rebound 2,68 persen setelah jatuh lebih dari delapan persen di sesi sebelumnya. Perusahaan itu mengungkapkan awal pekan ini bahwa pihaknya mengirimkan kendaraan baru lebih rendah dari yang diharapkan pada kuartal pertama.

Saham Boeing Co turun 1,0 persen setelah UBS memangkas target harganya dan mengatakan laporan awal menyusul kecelakaan fatal Ethiopian Airlines bulan lalu yang menunjuk pada perangkat lunak anti-stall MCAS sebagai kontributor kecelakaan. Perangkat lunak ini juga terlibat dalam kecelakaan fatal pada Oktober dari jet Lion Air 737 MAX di Indonesia. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.(Antara)

0 comments

    Leave a Reply