October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Wabah Corona Tunjukkan Tren Turun, Wall Street Melonjak

IVOOX.id, New York - Indeks saham di Bursa Wall Street, New York, melonjak pada hari Senin atau Selasa (7/4) dinihari WIB, karena berita utama coronavirus menunjukkan potensi stabilisasi di AS.

Dow melonjak 1.600 poin, membukukan kenaikan poin ketiga terbesar yang pernah ada. S&P 500 melonjak 7% ke level tertinggi sejak 13 Maret. Dengan reli hari Senin, S&P 500 memantul sekitar 20% dari level terendah 52 minggu pada 23 Maret.

Presiden Donald Trump mengatakan dalam konferensi pers Senin bahwa ada "cahaya luar biasa di ujung terowongan" dengan sepuluh agen terapi berbeda dalam uji coba aktif. Trump menggemakan komentar oleh pejabat Organisasi Kesehatan Dunia yang mengatakan penelitian untuk mengembangkan vaksin dan perawatan telah "dipercepat dengan kecepatan luar biasa."

Investor ditenangkan oleh data selama akhir pekan yang menunjukkan perlambatan dalam jumlah kasus coronavirus harian AS, meskipun masih dini untuk menentukan tren yang bertahan lama. Korban jiwa di beberapa titik panas coronavirus dunia, termasuk Spanyol dan Italia, menunjukkan tanda-tanda berkurang. Negara bagian New York, wilayah yang paling terpukul di AS, juga melaporkan penurunan pertama dalam kematian harian yang dikonfirmasi pada hari Minggu.

"Puncak di negara bagian New York kemungkinan sudah dekat," Marko Kolanovic, kepala global kuantitatif makro dan strategi derivatif JPMorgan, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Senin. "Data besar mengindikasikan sangat awal bahwa jarak sosial bekerja secara keseluruhan."

Di tengah reli Senin, ketakutan Wall Street mengukur Indeks Volatilitas Cboe turun 3,3% menjadi 45,24, level terendah dalam sekitar dua minggu. Tiga minggu lalu, VIX mencapai rekor tertinggi 82,69, melampaui level puncak selama krisis keuangan.

Namun, kasus-kasus di AS, negara yang paling terpengaruh di dunia, mencapai 347.000 dengan setidaknya 10.000 kematian, menurut data dari Johns Hopkins University.

"Kami masih percaya bahwa kemungkinannya cukup tinggi sehingga posisi terendah dari Maret akan diuji ulang dan mungkin dilemahkan sebelum pasar beruang ini berakhir," Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Saham masih berada di wilayah bearish dengan S&P 500 sekitar 21,5% dari rekor tertinggi. Banyak orang di Wall Street percaya saham belum sepenuhnya tervaluasi dalam potensi keruntuhan pendapatan perusahaan karena wabah coronavirus telah hampir menutup ekonomi global.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply