October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

VVF 2020 Perum PFN: 13 Talkshow, 14 Workshop, 16 Bioskop Rakyat dan 30 Hari Pameran

IVOOX.id, Jakarta - Perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFN) kembali menggelar Vital Voices Festival (VVF), 5-12 Desember 2020. VVF 2020 kali ini mengangkat tema Peran Perempuan Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Industri Kreatif dan Film. Sebanyak 13 tema talkshow, 14 workshop, 16 layar bioskop rakyat dan pameran selama 30 hari digelar untuk memperkuat tema tersebut. Selain juga menyelenggarakan kompetisi film pendek, kompetisi feature video dan kompetisi vlog anak-anak.

VVF 2020 Perum PFN dibuka oleh Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni. Perum PFN bersinergi dengan PT Telkom Indonesia untuk menayangkan secara online (virtual) semua kegiatan VVF 2020 menggunakan aplikasi CloudX. CloudX adalah paket aplikasi yang dapat digunakan oleh pelanggan telkomsel (dan corporat paid) untuk melakukan virtual meeting yang dimiliki oleh Telkomsel. Aplikasi ini bisa diakses melalui smartphone, deskphone, dan notebook. Semua kegiatan Vital Voices Festival (VVF) 2020 memang digelar secara online.

Pembina VVF 2020 adalah Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, disponsori dan didukung oleh sejumlah Kementerian/Lembaga, BUMN, Universitas dan swasta. Berbagai instansi pemerintah, BUMN dan swasta tersebut mengambil bagian dalam kegiatan talkshow, workshop, bioskop rakyat maupun pameran. Di antaranya adalah Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, MPR RI, Pupuk Indonesia Holding Company, PT Pertamina, Perum Pegadaian, Perum Bulog, PT Semen Indonesia, PT Telkomsel, Perum Jamkrindo, PT Askrindo, PT RNI, PT PNM, PT HIN, PT Jasindo, LinkAja, Metro TV, Rapel, Jamu Jago, Merah putih Coffee, Kopi Tanah Air Kita dan PAFINDO.

Selain itu juga didukung oleh LKBN Antara, PT.PAL, PT Jasa Raharja, Perum Jasa Tirta II, Sarinah, BBPLK Bekasi Kemnaker, Water and Renewable Energy Learning Centre Perum Jasa Tirta II, Binus University, Politeknik Gajah Tunggal, London School of Public Relation, SINEMATEK, DFI, Viu Indonesia, MURI, LSF, PT. Paragon Technology & Innovation, Agradaya, dan Fingram.

Tema Workshop

Adapun tema workshop yang akan digelar antara lain Pengenalan Industri Perfilman dan Industri Kreatif dengan pengajar Ayu Paramita (Telkomsel) dan Ekky Imanjaya (Film Department, Binus University), Smartphone Filmaking dengan penjajar Adilia Amelia dan Irwanto (Film Department Binus University), Pembuatan Aplikasi Android Tanpa Coding dengan pengajar M. Ridwan Arif Cahyono dan Iksan Auditia Akhinov (pengajar Teknik Elektronika Politeknik Gajah Tunggal), Cara Mudah Belajar IOT dengan Platform Blynk dengan pengajar Adik Susilo Wardoyo dan Indri Purwita Sary (pengajar Teknik Elektronika Politeknik Gajah Tunggal), Peduli Lingkungan Hidup dan Komunitas Sekitar dengan pengajar Prof. Dr. Erri N. Megantara (Guru Besar Fakultas MIPA UNPAD), Dr. Prima Mayaningtyas, (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat) dan Haris Zulkarnain (Direktur Keuangan dan SDM Perum Jasa Tirta II).

Kementerian Tenaga Kerja memberikan workshop antara lain Pelatihan Barista dengan pengajar Wirawan Albertus, Fahim Ahmada, pelatihan maintenance AC dengan pengajar Sri Hardono dan Heru Hermawan, pelatihan automation sebanyak dua kali dengan pengajar Barita Martupa Nababan, Yuriyandi, Fauzia Rizkiana Aji dan Raditia Linuria M. Peserta yang mengikuti workshop tersebut di atas akan mendapat sertifikat resmi setelah sesesai acara.  

Tema workshop lainnya adalah Pitching Ide Usaha untuk Dapatkan Investor dengan pengajar Maral Dipodiputro (Founder/CEO TEMU) dan Rorian Pratyaksa (Co-Founder Woobiz), Merencanakan Keuangan, Menangkap Peluang Usaha dengan pengajar Marcella Wijayanti (Head of Payment Goverment to Project LinkAja) dan Novita Dwi Andari (Taxation Officer PT Asuransi Jasindo), Perempuan Penggerak Ekonomi dengan penagajar Veronica Colondam (Komisaris Independen PT PNM) dan Asri Saraswati (Founder Agradaya), Strategi Komunikasi dan Publikasi Mempromosikan Penyanyi Professional dengan pengajar Ullynara Zungga Vriscarinie Syahvira (Researcher & Penyanyi Professional) dan Olivia Hutagaol (Dosen LSPR), serta workshop Scriptwriting dengan pengajar Heri Purwoko dan Ekky Imanjaya (Film Department, Binus University). 

Keseluruhan Workshop melibatkan setidaknya 44 orang pengajar. Agar bisa mengikuti rangkaian workshops bisa mendaftar ke http://bit.ly/WorkshopsVVF2020

Tema Talkshow

Sementara tema talkshow antara lain Harta Karun yang Terlupakan di Museum Indonesia dengan pemateri Nina Kurnia Dewi (Direktur Keuangan LKBN Antara), Aylawati Sarwono (Direktur MURI), Merekam Sejarah Melalui Retrospeksi Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wick, dengan pemateri Etty Soewardani (Direktur SDM dan Umum PT PAL), Dewi Aryani Suzana (Direktur SDM dan Umum PT Jasa Raharja Persero), Niniek L Makaraim (Aktris Senior), Membangun Narasi Kepedulian Lingkungan Melalui Media Kreatif dengan pemateri Rosa Vivien Ratnawati (Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK), Indriani Widiastuti (Direktur Pengembangan Usaha Perum Jasa Tirta II) dan Yasinta Yerry (Rapel).

Ada juga tema Kepemimpinan Transformasional di Tengah Isu Gender dengan pemateri Endang Suraningsih (Direktur Manajemen Aset RNI) dan Febby Novita (Direktur Bisnis Bulog), Perempuan di Perfilman Klasik dengan pemateri Adisurya Abdy (Sutradara) dan Widyawati (Aktris Senior), Film yang Mencerahkan dan Mendidik Ahlak dengan pemateri Akhlis Suriapati (Sinematek), Rima Melati (Aktris Senior) dan Yan Widjaya (pengamat perfilman).

Selain itu juga tentang Produksi Film dan Konten oleh negara dalam Pembentukan Karakter Bangsa dengan pemateri Lestari Moerdijat (Wakil Ketua MPR), Perlindungan Terhadap Profesi Perempuan di Industri Kreatif dengan pemateri Mitha Fuadi (Mabes Polri), Nara (musisi) dan Valentina Sagala (aktivis perempuan), Menggagas Konten Lokal untuk Mendunia (Tenun NTT to Equador) dengan pemateri Fetty Kwartati (Dirut PT Sarinah), Diana Soros (penenun Equador) dan Jully Laiskodat Ketua Dekranasda NTT), Belajar Mengajarkan CINTA dari Korea dengan pemateri Adi Sulistyowati (Wadirut BNI), MyraSurayo (VIU Indonesia) dan Joannes E. Tandjung (KBRI Korea), Peran Perempuan di Industri Kreatif Bangkit dari Pandemi dengan pemateri Handayani (Direktur BRI), Rosita Niken Widiastuti (Dewan Pengawas Perum PFN) dan Rita Sri Hastuti (Ketua Subkomisi,Data dan Pelaporan LSF), Woman Leader : Breaktrough Business Innovation dengan pemateri Tina T Kemala Intan (Direktur SDM dan Hukum PT SIG), Christine Hutabarat (Direktur Pengembangan Bisnis HIN) dan Nurhayati Subakat (pengusaha).

Tema lain adalah Membangun Sinergi Mewujudkan Era 4.0 Melalui Media Kreatif dengan pemateri Dwina Septiana Wijaya (Dirut Peruri) dan Teuku Faizasyah (Dirjen IDP Kemenlu). Semua rangkaian talkshow melibatakan setidaknya 32 orang pemateri. Agar bisa mengikuti rangkaian talkshow bisa mendaftar ke http://bit.ly/TalkshowsVVF2020

Bioskop Rakyat

Pada program Bioskop Rakyat, VVF 2020 Perum PFN menggunakan platform MAXstream, yakni aplikasi video yang menampilkan ribuan film dan serial TV dari MAXstream Original, HBO GO, iflix, MyPlay, NOMO, Starvision, Sushiroll, Vidio, VIU, dan beragam tayangan menarik lainnya.

Bagi yang ingin mengikuti Vital Voices Festival 2020 Perum Poduksi Film Negara (PFN) ini bisa mendaftar ke http://bit.ly/

SeremoniVVF2020 dan selanjutnya bisa menonton Bioskop Rakyat dengan terlebih dahulu mendaftar ke https://bit.ly/NontonFilmBioskopRakyat.

Vital Voices Festival (VVF) sendiri adalah ajang pertemuan pekerja perempuan yang berkegiatan dalam industri kreatif dan film, dengan perempuan pekerja di berbagai sektor baik dari swasta, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, BUMN dan pemerintahan. Ajang ini dilakukan agar mereka dapat saling bertukar pengalaman dan ilmu dalam mengembangkan karir, maupun untuk mengenal peluang kerja ataupun peluang usaha yang ada dalam industri kreatif dan film.

Ini adalah ajang diskusi dan pelatihan dengan menghadirkan tokoh perempuan untuk berbagi ilmu pengetahuan, ketrampilan, kiat dan pengalaman dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam perannya sebagai perempuan pekerja, berprofesi dan dalam kehidupan. 

Diharapkan dari sesi-sesi ini masyarakat akan mendapatkan pengetahuan dan pembanding tentang lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang ada dalam industri film, seni dan budaya.

Dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat ini Perum PFN memandang perlu agar ada ekosistem yang terbangun bagi kaum perempuan untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Negara tidak mungkin sejahtera jika para perempuannya tertinggal, tersisihkan dan tertindas.

Vital Voices Festival adalah upaya memperkuat perempuan mendukung perempuan lainnya dan membangun ekosistem untuk membuka peluang kerja bagi perempuan-perempuan muda. Di industri film sendiri, sejak tahun 1998 sampai dengan 2017, jumlah orang yang pernah terlibat sebagai pekerja film di Indonesia mencapai 23.000 orang. 

Jumlah itu tentu sangat kecil dibandingkan dengan jumlah usia pekerja perempuan Indonesia. Padahal, peluang kerja dan usaha di industri perfilman terus meningkat.

Perum PFN menggelar VVF Pertama tahun 2019 lalu dengan mengambil tema Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya. Saat itu diikuti oleh 1.700 peserta yang hadir pada 13 talkshow dengan 27 pembicara yang mewakili pemerintah, swasta, BUMN, akademisi dan lembaga masyarakat. 

Selain talkshow juga diselenggarakan 11 sesi pelatihan, pemutaran 14 film karya sineas unggulan Indonesia secara cuma-cuma bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi, dan pameran tentang industri asuransi dalam mendukung industri film.

0 comments

    Leave a Reply