April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Utang Pemerintah Naik 12,51 Persen di Akhir Juli, Begini Rinciannya !

IVOOX.ID, Jakarta - Catatan Kementerian Keuangan menunjukan utang pemerintah Juli 2018 sebesar Rp4.253,02 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Begini rinciannya !


Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim pertumbuhan utang tersebut masih lebih rendah dari pertumbuhan Juni 2018 yang sebesar 14,06 persen atau sebesar Rp4.227,78 triliun.


"Jadi utang negara di APBN kita makin sehat dan menunjukkan tren positif," ujar Sri di Jakarta, (14/8).


Catatan Kementerian Keuanga, yang telah terealisasi per Juli 2018 sebesar Rp205,57 triliun atau sebesar 51,5 persen dari APBN 2018.


Sumber utang pemerintah terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara sebesar Rp221,94 persen atau 53,5 perden dari APBN 2018 dan pinjaman yang mengalami kontraksi atau negatif Rp16,37 triliun atau sekitar 107 persen dari rencana pemerintah di 2018.


Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengkonfirmasi, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto telah setara dengan 29,74 persen atau telah mengalami penurunan.


"Artinya kita lebih efektif. Misal SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggara)  kita hanya Rp55,3 triliun, itu menunjukan pembiyaan kita lebih efisien. Stok utang kita capai Rp4.253,02 triliun atau 29,74 persen. Jadi ini debt to GDP ratio kita sudah mulai berkurang karena strategi front loading kita," jelas Lucky.


Komposisi utang Pemerintah saat ini dari jumlaj total pinjaman sebesar Rp785,49 triliun atau tumbuh atau tumbuh 6,87 persen. Di mana dari pinjaman luar negeri sebesar Rp779,71 triliun atau tumbuh 6,87 persen, sedangkan pinjaman dalam negeri Rp5,79 triliun atau tumbuh 48,28 persen.


Sedangkan dari Surat Berharga Negara mencapai Rp3.467,52 triliun dengan komposisi dari denominasi rupiah sebesar Rp2.674,52 triliun. Terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) Rp2.155,85, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp518,67 triliun. Kemudian, dari denominasi valas sebesar Rp793,01 triliun yang terdiri dari SUN sebesar Rp692,q1 triliun dan SBSN sebesar Rp100,89 triliun.

0 comments

    Leave a Reply