April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tugas Berat Pertama Perry Warjiyo Pascadilantik Jadi Gubernur BI

IVOOX.id, Jakarta -  Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik pelantikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo hari ini. Tugas berat pertama Warjiyo yakni menstabilkan nilai tukar rupiah yang melewati Rp 14.000 per Dolar AS.

“PSI mengucapkan selamat. Tugas berat pertama beliau, stabilkan rupiah,” ujar Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta.

Rizal mengatakan, yang terpenting rupiah mengalami stabilisasi guna memberi kepastian bagi dunia usaha.Rizal mengatakan, tugas ini memang berat bagi Gubernur BI yang baru sebab tidak mudah menjinakkan amukan Dolar saat ini. “Yang kenah dampak ‘amukan’ dolar ini kan tak hanya rupiah, mata uang lain juga kenah dampaknya. Ini tren global. Kita melawan tren seberapa kuat kita. Kedua, Dolar pulang kampung sebab ada perbaikan secara struktural dan fundamental di perekonomian Amerika Serikat. Jadi bukan hanya faktor kebijakan moneter atau finance sector-nya Amerika tapi juga ada perbaikan real sector-nya. Fundamental sekali jadinya,” ucap dia.  Sementara itu, dia mengapresiasi kinerja mantan Gubernur BI Agus Martowardojo. PSI menilai Agus mampu mengendalikan inflasi setiap kali merespon kebijakan pemerintah. “Beliau sukses mengendalikan inflasi untuk dua Presiden,” imbuh Rizal

Sebagaimana diketahui Agus menjabat sebagai Gubernur BI untu Presiden SBY dan Joko Widodo (Jokowi). Kedua pernah  menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pada Agustus 2013, inflasi tahunan (year on year) mencapai 8,79 persen sebagai dampak kenaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp6.500 per liter dari Rp4.500 per liter.Pada 18 November 2014, pemerintahan Jokowi juga menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp8.500 per liter dari sebelumnya Rp6.500 per liter.

Kenaikkan itu membuat inflasi Desember 2014 meningkat hingga 8,36 persen (year on year). Menjawab kenaikkan tersebut, Agus Martowardojo menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) hingga 7,5 persen per November 2013. Pada November 2014, Agus kembali menaikkan suku bunga ke level 7,75 persen. Pada 2015, Agus kembali menaikkan suku bunga acuan BI Rate dan diturunkan hanya sekali yakni pada Februari menjadi 7,5 persen.Kerja keras Agus mulai terasa pada 2016.

Inflasi mulai terkendali sampai saat ini di kisaran 4 persen. Sebab inflasi membaik, BI dengan enteng menurunkan suku bunga acuan hingga empat kali dalam empat bulan berturut-turut menjadi 5,5 persen pada April 2016

0 comments

    Leave a Reply