Trump Menang, OJK: Industri Perbankan Masih Tetap Positif

iVooxid, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan mempengaruhi industri perbankan Indonesia. OJK menilai perbankan Indonesia masih akan menjalankan bisnisnya yang baik untuk ke depannya.

"'Sejauh ini tidak ada reaksi yang berlebihan dari stakeholders perbankan, baik pemilik dana maupun mereka yang memanfaatkan jasa perbankan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Neslon Tampubolon di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Menurut Nelson, reaksipelaku pasar yang ditunjukkan dengan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) hanya reaksi sesaat dan sifatnya temporer.

"Menurut saya itu hanya reaksi sementara, biasa orang melihat ke mana ini arahnya. Akan tetapi, ini akan normal kembali," terang Nelson.

Selain itu, Nelson memandang, kekhawatiran akan timbulnya dampak negatif dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang sempat diutarakan Trump saat kampanye. Nelson mengatakan, sosok Donald Trump akan tetap melihat kepentingan negaranya.

Jika dianggap menguntungkan, sambung Nelson, AS bisa saja memperluas pasar mereka, bukan menutup diri dan membatasi hubungan dagang dengan negara-negara lain.

"Jadi, kita berharap transaksi dengan Amerika itu positif bagi kita, biar pun Donald Trump atau siapa pun pemimpinnya," ucap Nelson.

Sebelumnya, Donald Trump mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dalam Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat. Dalam kampanyenya, Trump dinilai lebih condong ke arah proteksionisme perdagangan. Terpilihnya Trump juga diperkirakan ada dampak terhadap rencana Indonesia memasuki Trans Pacific Partnership(TPP).[ava]