May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Transaksi Saham Warga Sumbar Capai Rp1,5 Triliun

iVooxid, Padang - Transaksi saham warga Sumatera Barat di pasar modal sejak Januari-September 2016 mencapai Rp1,5 triliun dengan jumlah investor sebanyak 6.137 orang melalui perusahaan sekuritas di Padang berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumbar.

"Jumlah itu telah melebihi nilai total transaksi pada 2015 yang hanya Rp1,06 triliun," kata Kepala BEI Perwakilan Sumbar Reza Sadat Syahmeini di Padang, Senin (24/10/2016).

Menurut dia, terjadinya peningkatan transaksi tersebut terutama sejak ditetapkan Undang-undang tentang Amnesti Pajak sehingga masyarakat memilih menanamkan uang ke pasar modal.

Selain itu pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik serta sosialisasi intensif yang dilakukan BEI membuat masyarakat cukup antusias membeli saham, katanya.

Ia mengatakan minimal sekali sebulan BEI menggelar sekolah pasar modal reguler dan selain itu juga menggelar kegiatan serupa di kampus-kampus.

"Untuk mengikuti sekolah pasar modal calon investor cukup membayar Rp100 ribu itu pun uangnya untuk dibuatkan rekening khusus agar bisa bertransaksi saham," katanya.

Tidak hanya itu BEI juga menggelar forum calon investor ke berbagai instansi baik pemerintah dan swasta, bahkan kami melakukan sosialisasi hingga ke kantor camat di Padang, kata dia.

Kemudian untuk menyosialisasikan pasar modal di kampus saat ini sudah ada lima galeri di lima kampus yaitu Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP) Universitas Putra Indonesia (UPI), IAIN Imam Bonjol Padang dan Universitas Dharma Andalas.

Reza mengatakan pihaknya sengaja membidik segmen mahasiswa karena mereka adalah kelompok yang potensial untuk berinvestasi apalagi beberapa tahun ke depan akan tamat dan bekerja.

Ia mengatakan kendala yang dihadapi untuk menyosialisasikan pasar modal di Padang yaitu masih adanya kekhawatiran apakah berinvestasi saham halal secara syariat.

"Padahal Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengumumkan saat ini terdapat 317 saham syariah sehingga calon investor tidak perlu khawatir lagi kehalalannya," katanya.

Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan Sumbar mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan empat hal saat akan membeli saham di pasar modal sehingga keuntungan investasi diperoleh lebih maksimal.

"Pertama jangan membeli saham menggunakan uang pinjaman, pakailah kelebihan uang yang dimiliki karena jika hasil utang akan memberatkan," kata Kepala Sub Administrasi Kantor OJK Sumbar Muhammad Taufik.

Kemudian sebelum membeli saham pelajari analisis fundamental perusahaan yang akan dibeli sehingga bisa diketahui prospek ke depan, lanjut dia.

Ia mengingatkan calon investor harus mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan sebagai bahan pertimbangan kalau penilaiannya baik maka ke depan harga saham akan terus naik.

Berikutnya calon investor harus memakai prinsip jangan meletakkan uang dalam satu keranjang yang sama atau jangan menanamkan uang dengan membeli satu saham perusahaan saja.

Selanjutnya ia mengajak calon investor untuk aktif mencari informasi tentang perkembangan perusahaan yang sahamnya telah terdaftar di bursa serta memantau aksi korporasi yang dilakukan.

"Ini menjadi salah satu pertimbangan untuk memutuskan apakah hendak membeli atau menjual saham dengan menganalisis mana yang lebih menguntungkan,"ujarnya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply