April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Topik Pangan Perlu Dibahas Intensif pada Debat Capres

IVOOX.id, Purwokerto - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Kavadya Syska mengatakan topik mengenai pangan perlu dibahas secara intensif pada debat calon presiden putaran kedua.

"Para Capres sangat penting untuk membahas topik pangan karena pangan merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat," kata Kavadya Syska yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto di Purwokerto, Minggu. Dia mengatakan, sebuah negara akan memiliki pertahanan yang baik apabila memiliki sektor pangan yang kokoh.

"Sangat penting untuk dibahas dalam debat capres mengenai pangan dikarenakan Indonesia masih memiliki banyak persoalan. Hal-hal yang perlu dibahas intensif meliputi ketersediaan bahan pangan pokok, daya saing produk, edukasi sumber daya manusia, sistem informasi pangan hingga bank pangan," katanya, seperti dilansir Antara.

Dia menambahkan, peningkatan ketersediaan bahan pangan pokok dapat diatasi dengan intensifikasi pertanian berbasis pada modernisasi pertanian, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, pascapanen, pengolahan hasil, pengemasan, penggudangan dan transpostasi.

Sementara peningkatan daya saing produk meliputi proses pascapanen dan pengolahan hasil pertanian dengan sentuhan teknologi berbasis pada kebutuhan masyarakat. "Selain itu modernisasi pangan lokal juga perlu dikembangkan dengan baik," katanya.

Sementara edukasi sumber daya manusia meliputi peningkatan keahlian yang bersertifikasi untuk kegiatan pertanian.

"Sertifikasi ini untuk menjamin produk-produk kita dapat bersaing karena dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih. Peran bersama antara perguruan tinggi dan industri dengan dukungan pemerintah sangat diperlukan," katanya.

Dia menambahkan, sistem informasi pangan meliputi pengembangan sistem informasi pangan yang akuntabel, transparan, dan mudah diakses oleh pengguna mulai dari petani, pedagang, penyedia alat mesin pertanian, penyedia sarana produksi pertanian, pemerintah, dan pihak lainnya yang terkait.

"Ruh dari sistem ini adalah memudahkan semua pihak dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pangan yang lebih baik," katanya.

Sementara bank pangan, tambah dia, merupakan bank khusus untuk mendukung unit usaha berbasis pangan yang perlu diluncurkan untuk mempermudah akses pendanaan dengan skema khusus.

"Target utama kelima hal tersebut untuk ke dalam negeri adalah ketahanan pangan, keamanan pangan, dan kedaulatan pangan. Target ke luar adalah ikut berkontribusi pada salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mewujudkan dunia yang tanpa kelaparan," katanya

0 comments

    Leave a Reply