Tokoh Nasional, Praktisi, dan Akademisi Masuk Pengurus Jaringan Bisnis RI-Jepang

IVOOX.id, Jakarta - Susunan pengurus Indonesia Japan Business Network (IJB-NET) rampung disusun, di mana tokoh nasional, praktisi, hingga akademisi termasuk dalam kepengurusan organisasi yang didukung diaspora Indonesia di Jepang tersebut.

"Setelah dideklarasikan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada 8 Agustus 2018, IJB-NET terus berbenah dan tancap gas,” kata Penggagas dan Ketua Umum IJB Net Suyoto Rais melalui keterangannya di terima di Jakarta, Sabtu (18/8).

Dalam susunan tersebut Menperin Airlangga didapuk menjadi Pembina. Selain itu, mantan Plt Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang juga staf khusus Presiden Johan Budi SP masuk ke jajaran pembina.

Kemudian, Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto, Mantan menteri Dahlan Iskan, dan Wardiman Djojonegoro, serta tokoh otomotif Indonesia Soebronto Laras masuk memperkuat jajaran dewan pembina.

Untuk jajaran dewan penasihat, tokoh, Pakar, Praktisi dari berbagai instansi pemerintah, akademisi, industri, asosiasi, media dan lainnya juga mendukung organisasi baru ini, demikian seperti diberitakan Antara.

Sebagai Ketua Penasehat, Sanny Iskandar yang juga Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) beranggotakan di antaranya Sekjen Kemenperin Haris Munandar dan Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis.

Sementara itu, Muhammad Gunther Gemparalam didapuk sebagai Sekretaris Jenderal dan Penta Junianto Kistriono sebagai Bendahara Umum .

Untuk Legal Advisor dan Direktur Eksekutif ditunjuk Joko Sulistyono. Ketua Umum IJB-NET Suyoto Rais mengatakan nama-nama pengurus yang diumumkan merupakan pejuang IJB-Net terbaik saat ini.

“Saya yakin inilah insan IJB-Net yang akan bahu membahu, bekerja keras, penuh kebersamaan, penuh keikhlasan untuk membangun dan

membesarkan IJB-Net,” tambah Suyoto.

Suyoto juga percaya bahwa timnya akan mampu untuk mewujudkan visi-misi IJB-NET yang isinya adalah meningkatkan kolaborasi bisnis

Indonesia-Jepang, dengan tujuan akhir membantu meningkatkan perekonomian di kedua negara.