May 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

TKN: Kekerasan Verbal Pemimpin Dapat Ditiru Pendukungnya

IVOOX.id, Jakarta -- Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengeluarkan kata-kata kasar di depan publik,. Hal itu ditunjukkannya saat kampanye rapat umum dilaksanakan di Stadion Kridosono, Yogyakarta.


Mengomentari kata-kata kasar dari Prabowo, juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'riuf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, kekerasan verbal yang dilakukan oleh seorang pemimpin berpotensi untuk ditiru oleh para pendukungnya.


"Kekerasan verbal seorang pemimpin akan diikuti dengan tindakan para pengikutnya. Bagimanapun pemimpin itu akan dicontoh oleh para pendukungnya," ujar Ace saat dihubungi pada Selasa (9/4).


Menurut Ace, kasar sangat berbeda dengan tegas. Kasar mencerminkan sikap merendahkan orang lain. Ia juga menilai, karakter pemimpin yang suka menghardik dan pemarah dalam berbicara bukanlah budaya bangsa Indonesia.


Sedangkan menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Johnny G Plate, gaya berpolitik capres nomor urut 02 membawa kesan yang otoriter.


"Era otoritarian sudah berlalu jangan lagi menampilkan kesan kekerasan fisik apalagi kekerasan verbal yang akhir-akhir ini dikesankan mewarnai pidato dan orasi paslon 02 seperti gebrak podium, bentak, dan diksi-diksi kasar lainnya," terang Johnny, Selasa (9/4).


Melihat hal tersebut Johnny berpendapat, masyarakat seharusnya dapat menilai, siapa pemimpin yang sepatutnya dijadikan panutannya. Johnny pun melempar ke masyarakat perihal ini, karena menurutnya masyarakat lebih netral dalam memberikan penilaian terhadap pemimpinnya.


"Kasar atau tidak tentu kami serahkan pada masyarakat untuk menilai siapa pemimpin yang dapat menjadi panutan dengan diksi yang terukur, dan yang mana yang kasar dan belum dapat dijadikan panutan," ujar Johnny.


Sebelumnya capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar kampanye rapat umum di Stadion Kridosono, Yogyakarta pada Senin (8/4).


Dalam sambutannya, dia menyebut, BUMN-BUMN telah dirampok. Prabowo menyebut, segudang bukti ada di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah mengumumkan ribuan temuan tetapi tidak ada tindak lanjut. "Mana buktinya? Ndas-mu," kata Prabowo. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply