May 12, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tingkatkan Minat Go Public Perusahaan, BEI Gelar Bandung Business Forum

iVOOXid, Bandung – Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan acara Bandung Business Forum.

Acara tersebut mengusung tema “Strategi Menuju Optimalisasi Pertumbuhan Perusahaan Melalui Pasar Modal Indonesia”. Acara yang diselenggarakan di Trans Grand Ballroom, The Trans Hotel, Bandung-Jawa Barat, tersebut dihadiri oleh perusahaan-perusahaan yang berpotensi untuk go public.

Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI, mengemukakan, penyelenggaraan acara ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan konsultasi teknis mengenai proses Go Public.

“Disamping itu, penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di BEI, khususnya, bagi perusahaan-perusahaan swasta, BUMN ataupun BUMD yang belum go public,” ujar Nicky, ketika membuka Bandung Business Forum, Kamis (24/08/2017).

Nicky menjelaskan, kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan aktivitas produksi yang dibutuhkan perusahaan. Pinjaman dari perbankan memang masih menjadi pilihan utama sebagian besar perusahaan, tetapi tingkat suku bunga dasar yang fluktuatif membuat perusahaan membutuhkan opsi pendanaan lainnya.

“Pasar modal sendiri sudah cukup lama dikenal sebagai wahana untuk memperoleh pendanaan bagi perusahaan. Sayangnya, perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana pendanaan hingga saat ini masih terpusat di Jakarta dan sekitarnya,” papar Nicky.

Menurut data BEI per 16 Agustus 2017, demikian Nicky, sebanyak 449 emiten dari total 555 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di pasar modal berkantor pusat di Jakarta. Sebanyak 32 emiten berkantor pusat di Jawa Timur, 30 emiten di Jawa Barat, 28 emiten di Provinsi Banten dan sisanya tersebar di seluruh Indonesia.

“Emiten asal Jakarta menguasai 82,99% kapitalisasi pasar di BEI. Kemudian disusul oleh emiten-emiten di Jawa Timur, Jawa Barat dan Provinsi Banten yang masing-masing menguasai 4,2%, 1,8% dan 9,32% kapitalisasi pasar di BEI,” imbuh Nicky.[abr]

0 comments

    Leave a Reply