Timeless, Aplikasi Untuk Membantu Pasien Alzheimer

IVOOX.id – Penyakit Alzheimer dikenal karena mempengaruhi memori seseorang sehingga sulit untuk mengenali orang lain, untuk itu seorang anak perempuan membuat aplikasi untuk para pasien Alzheimer bernama Timeless.

Seorang anak perempuan bernama Emma Yang mengembangkan aplikasi untuk para pasien Alzheimer, ia melakukannya karena memiliki kenangan buruk dengan neneknya.

Diketahui saat Emma Yang berumur 8 tahun, neneknya menjadi semakin pelupa. Dan selama beberapa tahun kemudian penyakitnya semakin memburuk, untuk itu Yang memutuskan membuat aplikasi untuk membantu neneknya.

"Saya memiliki pengalaman pribadi dengan bagaimana penyakit ini tidak hanya dapat mempengaruhi pasien, tapi juga keluarga dan teman. Ketika saya berusia sekitar 11 atau 12 tahun, saya benar-benar tertarik untuk menggunakan teknologi untuk kebaikan sosial untuk membantu orang lain di seluruh dunia,” ujar Emma Yang dikutip dari fastcompany.

[caption id="attachment_25038" align="aligncenter" width="409"] Emma Yang. (Foto:Fastcompany)[/caption]

Emma Yang saat ini berumur 14 tahun, dengan kemampuan pemrogramannya menciptakan aplikasi Timeless yang menggunakan pengenalan wajah untuk memberikan informasi penggunanya tentang orang terdekatnya.

Dalam aplikasi tersebut, para pengguna bisa menelusuri foto para keluarga, teman, sahabat mereka. Dan aplikasi tersebut akan memberi tahu siapakah mereka untuk pengguna.

Emma Yang menggunakan pengenalan wajah yang berkembang saat ini untuk melakukan perawatan kesehatan untuk para penderita Alzheimer.

“Saya melihat banyak hal tentang bagaimana AI dan pengenalan wajah benar-benar berkembang dan diterapkan di lebih banyak bidang, terutama perawatan kesehatan,” ujar Emma.

Aplikasi ini juga bisa menjadi pengingat sederhana, jika pengguna sudah menghubungi seseorang berkali-kali maka akan peringatan bahwa pengguna sudah melakukan panggilan sebelumnya.

Untuk mengembangkan aplikasi Timeless ini, Emma Yang melakukan kerjasama dengan perusahaan teknplogi Kairos.

Aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan, namun Emma Yang masih mengumpulkan dana untuk bisa mengujinya langsung pada pasien.

Emma Yang juga optimis nantinya aplikasi yang ia gagas bisa membantu penderita Alzheimer.