April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tiga Prinsip Ini Ditekankan Presiden pada Penerima Program Mekaar

IVOOX.id, Magetan - ADA tiga prinsip yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo kepada penerima program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar),

yakni jujur, disiplin, dan kerja keras.


"Kenapa ibu-ibu diberikan program Mekaar dengan uang yang tidak sedikit? Ada yang Rp2 juta, Rp3 juta, Rp4 juta tanpa agunan, kenapa diberi? Karena ibu-ibu dianggap jujur dan bisa dipercaya," kata Presiden Joko Widodo di lapangan Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2).


Presiden Joko Widodo bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga menyempatkan membeli sejumlah produk yang dijual para ibu Mekaar.


Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) diluncurkan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) berfokus pada pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga prasejahtera produktif untuk merintis maupun mengembangkan usaha.


"Kepercayaan itu yang harus dijaga, kalau dicap tidak dipercaya, sulit mendapat pinjaman bantuan seperti ini, oleh sebab itu harus mengangsur tepat waktu, kalau bisa setiap hari menabung. Sehari Rp50 ribu," tambah Presiden.


Angsuran untuk membayar pinjaman itu juga harus disiplin disisihkan sehingga pada saat hari pengumpulan angsuran para ibu tidak kelabakan mencari uang.


"Kalau siang ketemuan tapi masih 'huah huah huah', itu namanya tidak disiplin, kalau disiplin setiap hari nabung Rp20 ribu, seminggu dapat Rp140 ribu, hari pengumpulan sudah nih. Bukan pas hari pertemuan seperti pencak silat ke sana, pencak silat ke sini, ada yang gitu gak?" tanya Presiden disambut tawa para ibu.


Sekitar 500 orang ibu peneriman pinjaman hadir di lokasi tersebut. Mereka membuat usaha menjual makanan kecil, menjual kopi hingga caping petani.


"Ketiga kerja keras, kalau punya usaha tanpa dibarengi semangat kerja keras, lupakan keinginan untuk maju, tidak akan bisa maju, harus dengan kerja keras. Saya ceritakan diri saya sendiri, saya dulu memulai sama seperti ibu-ibu, bukan langsung ke perusahaan gede, saya juta tidak punya agunan, terus apa yang saya jual? Kepercayaan, bisa dipercaya," jelas Presiden.


Presiden mengaku mendapat pinjaman awal sebesar Rp10 juta lalu bertambah menjadi Rp30 juta dan seterusnya. Pinjaman itu ia kelola dengan kerja keras.


"Bekerjanya juga dari subuh sampai tengah malam, benar, kadang saya tidur di tempat kerja, kalau tidak percaya tanya Bu Jokowi, pulang tengah malam. Dipikir malas-malasan bisa maju? Tidak akan, kerja keras lah kita bisa maju, benar tidak?" ucap Presiden.


Bila para ibu bekerja keras, maka dari hanya menerima program Mekaar, mereka dapat naik ke tahap berikutnya untuk meminjam melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang nilainya dari Rp25-500 juta.


"Kalau ingin punya toko 'gede' ya harus pakai Rp500 juta. Kita punya pilihan, misalnya saya punya gerobak dan ingin jadi toko kecil. Bisa saja kita menabung sampai 20 tahun baru bisa punya warung kecil tapi bisa juga kita pinjam lalu dapat warung kecil, tapi harus jujur, disiplin, kerja keras, dan punya hitung-hitungan, bisa tidak kalau kerja dari jam 8-12 siang untuk mengembalikan pinajam? ya harus kerja keras lebih," tegas Kepala Negara.


Kini sudah ada 4.184.889 penerima program Mekaar dengan besaran pinjaman Rp2-4,5 juta dan kredit macet 0,1%. Di Jawa Timur sendiri per 31 Januari 2019 tercatat 910.566 nasabah Mekaar. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply