June 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tiga Menteri Resmikan Jembatan Penghubung Jateng-Jatim

IVOOX.id, Bojonegoro - Jembatan penghubung antara Provinsi Jawa Tengah-Jawa Timur di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro (Jatim) dan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora (Jateng) diresmikan dan mulai digunakan.

Dari pantauan Minggu (3/1) jembatan baja sepanjang 220 meter dengan lebar 7 meter membentang megah di atas Sungai Bengawan Solo. Dua daerah yakni Bojonegoro (jatim)-Blora (Jateng) kini tersambung setelah puluhan tahun lamanya warga di Blora Selatan (Kradenan, Randublatung, Kedungtuban, Jati) dan warga di Bojonegoro (Ngraho, Margimulyo, Tembakrejo) harus memutar sepanjang 30 kilometer untuk dapat berhubungan.

Pembangunan jembatan yang berada di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro dan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora berlangsung selama 6 bulan. Jembatan ini menelan anggaran Rp97,632 miliar yang berasal dari APBD Bojonegoro Tahun Anggaran 2020 Rp90 miliar dan APBD Blora tahun 2020 Rp8,2 miliar.

Tiga menteri yakni Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, perwakilan dari Provinsi Jatim, Anggota DPR RI, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, Bupati Blora Djoko Nugroho serta Forkopimda hadir dalam peresmian tersebut.

Sebelum meresmikan jembatan itu, tiga menteri ditemani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Bandara Ngloram Blora yang telah mendekati penyekesaian pembangunannya. Dengan menggunakan pesawat jenis Hawker 900 XP PC-KR mereka sekaligus ikut serta lakukan uji coba pendaratan di bandara itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi revitalisasi Bandara Ngloram Blora ini, karena dengan selesainya pembangunan bandara yang mati suri sejak 1984 tersebut akan menumbuhkan perekonomian warga dan daerah di Jateng bagian timur (Blora, Rembang, Pati dan Grobogan) serta Jawa Timyr Bagian Barat (Bojonegoro, Ngawi dan Tuban).

''Kami dua kepala daerah Bojonegoro dan Blora mewakili warga sangat bersyukur setelah jembatan mulai dibangun enam bulan lalu telah selesai dan hari ini resmi dapat dipergunakan,'' kata Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah.

Meskipun dalam kondisi serba sulit saat pembangunan akibat pandemi covid-19, lanjut Anna, jembatan penghubung dua daerah ini selesai lebih cepat hanya enam bulan. Awalnya diprediksi akan selesai dalam setahun.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkapkan masa kecilnya banyak dihabiskan di kampung halaman di Bojonegoro, tetapi karena rumahnya dekat dengan Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora maka untuk belanja maupun berobat lebih banyak di daerah tetangga tersebut.

''Selesainya jembatan ini warga kedua daerah tidak merasa ada batas wilayah untuk mendapatkan pelayanan karena telah terkoneksi,'' imbuhnya.

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono mengungkapkan setelah jembatan ini, di tahun 2021 mempunyai program yang diprakarsai oleh Mensesneg yakni membangun jalan baru Napis-Watujago sepanjang 14 kilometer dengan lebar 7 meter dan peningkatan jalan Ngambon-Pasar Dawe tembusan Karangjati dan Pasar Taji ke jalan Nasional.

Dengan adanya jembatan ini, kata Basuki, tidak ada lagi masyarakat terisolasi dan akan terjadi peningkatan ekonomi. Jembatan ini sebagai bentuk inisiatif dua kabupaten di dua provinsi untuk melaksanakan konektivitas dan gotong royong membangun daerah berbasis kawasan.

0 comments

    Leave a Reply