October 10, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tiga Kitab tentang Keresahan dan Kegelisahan

sekarang kusadari

mengapa engkau juga

melindungi Corona

membiarkannya merajalela

sekian lama

tanpa memberitahu siapa-siapa

 

begitu pula

dengan pembunuhan massal

penculikan

genosida 65

memakan berjuta nyawa

Kau bungkam seribu bahasa

Kau biarkan manusia ribut sendiri

mencari dalangnya di sana-sini

korban masih diancam-ancam pula

lebih dari setengah abad setelahnya

Untaian kalimat ini merupakan petikan dari puisi berjudul Doa Ratu Vashti yang bereinkarnasi menjadi janda di kompleks apartemen Jakarta Utara. Salah satu dari kumpulan puisi yang ditulis oleh Soe Tjen Marching dalam karya barunya Tiga Kitab yang diterbitkan Teroka Press, 2023.

Buku ini didiskusikan di Kedai Jante Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Bandung, Jumat (7 April 2023) dengan tajuk “Yang Rumpang dan Yang Rampung dari Tiga Kitab”.

Begitu terasa keresahan dan kegelisahan di dalamnya.

Puisi-puisi ini diakui Soe Tjen sebagai salah satu bentuk kritik terhadap kitab suci. Meski begitu jika kita telaah, kalimat-kalimat yang dirangkai di dalamnya cukup merepresentasikan kegeraman atas praktik-praktik kejahatan kemanusiaan, baik yang terjadi di Indonesia maupun di negara lain.

Coba simak kelanjutannya: 

bukankah

Engkau juga

diam saja

saat ada yang

merampoki

duit rakyat

dengan namaMu

 

pemerkosaan massal

beratus wanita Tionghoa

di Jakarta

 

tiada

Kau siarkan

pada dunia

siapa dalangnya

 

kami hanya bisa menduga-duga

pun

perbudakan manusia Afrika

Kau biarkan pelakunya

dielukan sebagai pahlawan

patung-patungnya didirikan

Sesuai judulnya, buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama (Kitab Pertama), bertajuk Benih Pohon Khuldi terdiri dari Genesis, Saat, Kurban dan Kurban, Sang Kurban, Dalam Amanat, Sang Istri, Saudaraku, Pada Sebuah Kapal, Jangan Menoleh ke Belakang, dan Dari Gurun Midian.

Penulis Soe Tjen Marching meluncurkan karya terbarunya Tiga Kitab. Buku ini didiskusikan di Kedai Jante Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Bandung, Jumat (7 April 2023) dengan tajuk “Yang Rumpang dan Yang Rampung dari Tiga Kitab”. (Foto-foto: Akbar)

Kitab Kedua bertajuk Reinkarnasi terdiri dari empat puisi yaitu Sarah, 14 Jalan Salib, Bapa Kami, dan Doa Ratu Vashti yang bereinkarnasi menjadi janda di kompleks apartemen Jakarta Utara. Puisi terakhir ini paling panjang dan menggugat kondisi kekinian selama masa pandemi Covid-19.

Adapun Kitab Ketiga bertajuk Nubuat yang terdiri dari satu puisi tanpa judul, Ibu, dan Jihad.

Soe Tjen Marching tidak hanya mahir merajut puisi. Dosen senior di Departemen Bahasa dan Budaya di SOAS University of London ini juga merupakan penulis dan komponis.

Pada tahun 1998, Soe Tjen sempat menjadi salah seorang pemenang kompetisi tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Jerman dan Mercedes Benz. Karya musiknya menjadi salah satu pemenang kompetisi Internasional avant-garde yang diadakan di Singapura pada Juni 2010.

Selain buku Tiga Kitab, karya Soe Tjen yang belum lama terbit adalah karya nonfiksi Yang Tak Kunjung Padam: Narasi Eksil Politik Indonesia di Jerman (EA Books).

Soe Tjen juga sudah menerbitkan beberapa novel, antara lain Mati Bertahun yang Lalu, Kubunuh di Sini, dan Dari Dalam Kubur. Selain itu, ia juga menerbitkan beberapa buku akademik dalam bahasa Inggris.

Kegiatan dengan tajuk “Yang Rumpang dan Yang Rampung dari Tiga Kitab” tersebut diselenggarakan atas kerja sama dengan #Jumaahan, program diskusi mingguan yang rutin diadakan sejak awal Januari 2023 di tempat yang sama.

“Sebagai penyelenggara, kami merasa terhormat dan bangga sebab buku puisi Tiga Kitab karya Soe Tjen Marching didiskusikan untuk pertama kalinya di Bandung, di Kedai Jante,” kata Zulkifli Songyanan, salah seorang panitia Jumaahan.

0 comments

    Leave a Reply