March 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tetap Produktif di Musim Kemarau dengan Pembangunan Embung

IVOOX.id, Bali – Para petani yang berada di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kebupaten Tabanan, Bali, sangat terbantu dengan adanya pembangunan embung yang dapat meningkatkan produktifitas petani saat memasuki musim kemarau.

Ketua Kelompok Setia Makmur, I Wayan Widana mengatakan para petani tetap dapat menanam sayuran sama dengan saat musim hujan.

“Kami tetap dapat menanam sayuran di luasan yang sama dengan saat musim hujan,” ujar I Wayan Widana.

Selain itu, embung padi sendiri dapat meningkatkan waktu petani untuk mengolah lahan menjadi lebih cepar selesai. Para petani mengatakan hanya sanggp mengolah sepertiga lahan sebelum adanya embung.

Dengan adanya mebung juga bisa menghemat waktu untuk menyiram tanaman, karena sumber air letaknya cukup jauh.

“Dulu waktu kita habis digunakan untuk mengangkuti air dari sumber yang letaknya cukup jauh. Sekarang jadi hemat waktu untuk bekerja menyiram tanaman,” ungkap I Wayan Arsa, salah satu petani.

Selain di Desa Antapan, para petani di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambang, Kabupaten Buleleng juga merasakan manfaat yang sama dari embung.

Sebelumnya para petani memiliki permasalahan terkait ketersediaan air, namun Kementrian Pertanian melalui BPTP Bali memfasilitasi pembangunan embung di desa tersebut.

Embung di masing-masing desa Antapan dan Desa Bukti memiliki pola kepemilikan yang berbeda. Di Desa Antapan, Tabanan, kepemilikan embung bersifat beragam tergantung ketersediaan luas lahan petani, sedangkan embung di Desa Bukti, Buleleng umumnya dimiliki oleh kelompok tani.

Contoh saja di Desa Antapan, Tabanan, satu petani memiliki 2 embung dengan kapasitas total 72 meter kubik mampu mengairi 6000 m2 lahan dengan 72.000 liter debit air yang dialirkan. Sementara di Desa Bukti, Buleleng, 8 embung yang dimiliki kelompok Kerthi Winangun, memiliki volume 840 meter kubik, serta dimanfaatkan oleh 32 petani.

Keberadaan embung di dua desa tersebut tidak lepas dari program Bioindustri yang diusung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Program bioindustri diimpelementasikan oleh semua BPTP yang tersebar di 33 provinsi, termasuk BPTP Bali.

Tim Bioindustri BPTP Bali masuk ke sejumlah lokasi binaan ini sejak tahun 2015. Dukungan Kementan ditunjukkan dengan memfasilitasi pembangunan infrastruktur berupa sarana penampung air (atau embung), hidram (pompa air) untuk kelompok, dan kandang yang dilengkapi sarana produksi pupuk organik padat dan cair. Dengan semangat partisipatif, petani anggota juga mengeluarkan modal sendiri untuk mencukupi kekurangan bahan bangunan, seperti yang ditunjukkan saat pembangunan embung di Desa Antapan maupun Desa Bukti.

0 comments

    Leave a Reply