Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 12 hingga 18 Agustus 2018 lalu, Sandiaga berhasil meraih suara sebanyak 90,3 persen untuk tingkat popularitas. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Maruf yang memperoleh 86, 5 persen.

"Selisihnya sedikit sekali hanya 3,8 persen saja. Sementara untuk capresnya, Joko Widodo (Jokowi) lebih unggul dengan perolehan tingkat popularitas 99,9 persen, dan Prabowo Subianto sebesar 99 persen," katanya.

Ia menjelaskan untuk tingkat elektabilitas, cawapres Maruf lebih unggul sedikit dibandingkan dengan Sandiaga, yakni memperoleh 45,3 persen. Sementara Sandiaga hanya memperoleh elektabilitas sebesar 43,1 persen.

Kendati demikian, tingkat elektabilitas Sandiaga di kalangan generasi Z usia 17 - 21 tahun jauh lebih tinggi dibandingkan Ma'ruf Amin. Sandiaga berhasil memperoleh elektabilitas sebesar 50,6 persen di kalangan generasi Z, sementara Ma'ruf Amin hanya memperoleh 40,1 persen.

"Ma'ruf unggul hampir di semua kelompok pemilih usia dari muda hingga tua. Namun, selisih angkanya tidak terlalu jauh sehingga potensi Sandiaga untuk mengejar masih terbuka lebar," tutur Hasanuddin.

Survei yang dilakukan oleh Alvara Research Center dilakukan terhadap 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas dari 33 provinsi di Indonesia pada 12 hingga 18 Agustus 2018.

Metode yang digunakan dalam survei ini adalah multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 2,53 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.