October 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Terluas di Dunia dan Super Panas Gunung Sahara Tiba-tiba Diselimuti Salju, Minus Nol Derajat

IVOOX.id, Aljazair - Gurun Sahara , gurun terluas di Dunia dan terkenal dengan udara ekstrimnya yang super panas tiba-tiba diselimuti salju. Bahkan suhu udaranya minus derajat celcius.

Peristiwa itu terjadi di Gurun Sahara di daerah Ain Sefra, di Aljazair pada Rabu (13/1) lalu.

Dari gambar yang diposting Karim Bouchetata di laman instagram dan facebooknya, terlihat gambar-gambar yang yang tak masuk di akal.

Di postingannya terlihat gurun-gurun pasir diselimuti butiran-butiran salju.

Salju itu menghampar luas, pasir gurun yang biasanya berwarna coklat tiba-tiba berubah putih.

Menurut Desert USA, Sahara dikenal memiliki salah satu iklim paling parah di Bumi, dengan curah hujan yang sangat sedikit, angin kencang dan rentang suhu yang luas.

Sementara itu, Menurut The Sun pada Rabu (20/1), Gurun yang terkenal terik itu pun mengalami penurunan suhu hingga -2 derajat Celsius.

Salju pun menutupi area yang dekat dengan kota gurun Ain Sefra, di Aljazair pada Rabu (13/1).

Tak hanya di Aljazair, di beberapa bagian Arab Saudi juga dilaporkan sempat mengalami hujan salju ringan.

Para penduduk setempat mengungkapkan kegembiraan atas fenomena langka tersebut.

Turunnya salju di wilayah Arab Saudi menandakan peristiwa ini terjadi untuk pertama kalinya dalam lebih dari setengah abad.

Ini juga pertama kalinya suhu di wilayah itu turun di bawah titik beku.

Menurut laporan, suhu sampai ke -2 Celsius di wilayah barat daya.

Menurut laporan Forbes, peristiwa langka itu hanya terjadi tiga kali dalam 37 tahun terakhir.

Tiga hujan salju sebelumnya terjadi pada 1979, 2016, dan 2017.

Dulunya Daerah Lembab

Wilayah Afrika utara dan barat yang ditutupi oleh Gurun Sahara telah mengalami fluktuasi suhu dan curah hujan sepanjang sejarah.

Meskipun saat ini kering dan gersang, hal ini tidak selalu terjadi.

Penelitian menunjukkan bahwa Afrika utara dulunya lembab dan subur, dengan banyak danau-danau besar, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan pemukiman manusia.

Dalam 15.000 tahun atau lebih, diperkirakan gurun Sahara akan menjadi subur dan hijau kembali.

Sahara, dan Afrika Utara pada umumnya, berayun di antara iklim basah dan kering setiap 20.000 tahun karena perubahan poros bumi saat planet kita mengorbit matahari.

Sahara bukanlah satu-satunya tempat di mana cuaca berubah secara tak terduga dalam beberapa minggu terakhir.

0 comments

    Leave a Reply