October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tekanan Makin Jadi, Harga Minyak AS Turun Lebih 9%, Brent Lebih 3%

IVOOX.id, New York - Harga minyak turun lagi pada Selasa atau Rabu (8/4) dinihari WIB di New York karena harapan produsen terbesar dunia akan setuju untuk memangkas produksi diperlemah oleh makin membanjirnya minyak mentah dan ancaman resesi global yang lebih dalam dari perkiraan.

Minyak mentah West Texas Intermediate turun 9,39%, atau $ 2,45, menjadi menetap di $ 23,63 per barel, di sekitar posisi terendah hari itu. Minyak mentah Brent turun 3,57% menjadi $ 31,87 per barel. Pada hari Senin WTI turun 8%, sementara Brent turun 3%.

"Pasar mengindikasikan bahwa pihaknya menginginkan beberapa kepastian lebih lanjut tentang apakah Rusia dan Saudi akan mencapai kesepakatan untuk membatasi pasokan," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

"Anda juga melihat tekanan datang dari kenyataan bahwa pasar mengharapkan satu minggu lagi dari peningkatan inventaris yang cukup besar di AS," katanya.

Pemasok utama minyak mentah global, termasuk Arab Saudi dan Rusia, berencana bertemu pada hari Kamis untuk membahas pengurangan produksi, tetapi beberapa menteri energi mengatakan mereka akan melakukannya hanya jika Amerika Serikat bergabung dengan pemotongannya sendiri, sumber mengatakan kepada Reuters.

Pada hari Selasa, Departemen Energi AS, mencatat perkiraan bulanan baru, menunjukkan bahwa produksi sudah turun tanpa keterlibatan pemerintah.

Setiap perjanjian akhir tentang seberapa banyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, akan mengekang output akan tergantung pada volume yang ingin dipotong oleh para produsen seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil, kata sebuah sumber OPEC pada hari Selasa .

Harga cenderung tetap rendah karena resesi global yang menurut survei terbaru para ekonom dalam jajak pendapat Reuters akan lebih serius daripada yang diperkirakan beberapa minggu lalu.

OPEC +, yang termasuk Rusia, telah membatasi produksi dalam beberapa tahun terakhir bahkan ketika produsen AS meningkatkan ouptut mereka untuk menjadikan negara itu produsen minyak mentah terbesar di dunia.

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengatakan OPEC tidak memintanya untuk mendorong produsen minyak dalam negeri untuk memotong produksinya untuk menopang harga. Dia juga mengatakan output AS sudah menurun dalam menanggapi jatuhnya harga.

Tindakan terkoordinasi oleh produsen minyak AS biasanya akan menjadi pelanggaran undang-undang antimonopoli.

Permintaan minyak di seluruh dunia telah turun sebanyak 30% tahun ini, bertepatan dengan langkah-langkah oleh Arab Saudi dan Rusia untuk membanjiri pasar dengan pasokan tambahan setelah kesepakatan produksi sebelumnya berantakan.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply