Tarkam Pelepas Dahaga Kala Liga Mandek
IVOOX.id, Pada awal Januari 2023, PSSI memutuskan menghentikan kompetisi Liga 2 2022. Keputusan itu diambil dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) dengan berbagai pertimbangan.
Salah satunya adalah rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
Tentu saja keputusan ini membuat klub Liga 2 mati kutu. Padahal kompetisi sudah memainkan 5-7 pertandingan sejak digelar 28 Agustus 2022 lalu. Awalnya Liga 2 disebut tak akan terimbas Tragedi Kanjuruhan, tetapi akhirnya ikut-ikutan tak bisa dilanjutkan sebagaimana dialami Liga 1.
Mandeknya kompetisi Liga 2 berdampak besar pada para pelaku sepak bola mulai pelatih, pemain, hingga official. Beberapa pemain bahkan rela ikut turnamen tarkam untuk sekedar menjaga kebugaran dan menyambung hidup.
Pesepak bola klub Liga 2 FC Bekasi City FC Herman Dzumafo turun ke tarkam mengikuti turnamen FKRW Pegadungan Cup 2022/2023 di Kalideres, Jakarta Barat. Ada juga mantan pemain Timnas Indonesia, Titus Bonai yang direkrut klub lokal pada Kades Cup 1 di Desa Legok, Tangerang.
ÒSelama liga berhenti, kita cuma latihan saja namun di sini kita ada sparring yang cukup berimbang. Selain isi waktu ya juga isi dompetÓ, ungkap Herman Dzumafo.
Nama-nama lain yang tidak asing dalam dunia persepak bolaan di Indonesia seperti Asri Akbar, Valentino Telaubun, Hamka Hamzah, Amarzukih, Egi Melgiansyah, Adixi Lenzivio, Silvio Escobar, M Robby hingga Christian Gonzales mengisi line up dari klub-klub tarkam yang beradu gengsi untuk mengharumkan kampungnya.
Klub tarkam tersebut rela merogoh kocek yang dalam untuk menghadirkan sejumlah pesepak bola dari Liga 2 dan Liga 3 yang sedang dahaga memainkan si kulit bundar.
Kompetisi seperti Kades Cup 1 atau FKRW Pegadungan Cup itu mendapatkan sponsor dari sejumlah kader partai politik yang mencari dukungan dari akar rumput untuk bertarung dalam perebutan kursi panas di parlemen.
Para pemain tentunya berharap Liga 2 yang dihentikan itu dapat kembali seperti sediakala, serta menginginkan PSSI dapat membuat sebuah perubahan yang lebih baik untuk sepak bola Indonesia.
Foto dan teks : M Risyal Hidayat
0 comments