April 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tarif Tol Indonesia Termahal Di ASEAN

IVOOX.id, Jakarta - Tarif tol di Indonesia merupakan yang termahal di regional negara-negara ASEAN. Hal ini juga yang menjadi protes masyarakat belakangan ini.


Kondisi ini diungkapkan oleh mantan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum era 2005-2009, Suhendra Ratu Prawiranegara. Menurutnya pembangunan masif jalan tol oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan efek positif bagi ekonomi rakyat.


Salah satunya penyebabnya adalah tarif yang masih terlalu mahal. Hal ini sudah dirasakan para pengusaha logistik. Sehingga, angkutan truk pembawa logistik kini telah berpindah kembali menggunakan jalan nasional.


"Tarif tol trans Jawa bisa mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Ini tentu membuat para pengusaha logistik menjerit. Mereka sudah lakukan protes kepada pemerintah. Pemerintah melalui kementerian yang berwenang berupaya merevisi besaran tarif. Ini bukti pemerintah mengakui tarif tol trans Jawa kemahalan," kata Suhendra, Kamis (7/2/2019).


Suhendra mengatakan, tarif tol di Indonesia merupakan tarif tol termahal di Asia Tenggara. Rata-rata tarif tol di Indonesia berkisar Rp1.300 hingga Rp1.500/km. Sementara di negara-negara tetangga, seperti Singapura Rp778/km, Malaysia Rp492/km, Thailand dalam kisaran Rp440/km, Vietnam dalam kisaran Rp1.200/km, dan Filipina Rp1.050/km.


"Dengan merujuk fakta dan angka diatas, bukan hal yang aneh jika para pengguna jalan tol di Indonesia protes atas tarif tol yang mahal," tegas Suhendra.


Dampak pembangunan tol trans Jawa misalnya tidak hanya terkait masalah tarif. Lahan produktif yang terkorbankan baikmilik perorangan atau milik korporasi, bahkan ada juga lahan produktif milik BUMN, juga menimbulkan dampak lanjut


"Jika yang terkena adalah lahan produktif pertanian atau sawah, tentu akan berdampak pada produksi padi di daerah setempat," jelasnya Suhendra.


Selanjutnya, UMKM di wilayah pantura Jawa. Sejumlah UMKM di kota-kota sepanjang jalur pantura perlahan-lahan mati suri. Ini pun mulai dikeluhkan


"Saya mendengar testimoni dari para pengusaha batik di Pekalongan, mereka sudah banyak mengeluh karena omset menurun sejak tol trans Jawa beroperasi tersambung. Keluhan semacam ini merupakan koreksi dan kritik atas kebijakan pemerintah dalam mengunggulkan infrastruktur khususnya jalan tol," ungkapnya.


Pemerintah harus bertindak cepat untuk menanggulangi masalah-masalah sosial yang timbul akibat pembanginan jalan tol ini. Tujuannya agar pembangunan ini dapat berdampak cepat bagi masyarakat dan perekonomian.

0 comments

    Leave a Reply