April 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tahun Ini BNBR Targetkan Restrukturisasi Utang Senilai Rp9,87 Triliun,

IVOOX.id, Jakarta - Upaya restrukturisasi utang PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berlanjut. Untuk tahun ini, restrukturisasi dilakukan untuk tiga kreditur senilai Rp9,87 triliun.

Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (27/4). Restrukturisasi dilakukan dalam dua tahap, pertama menyelesaikan restrukturisasi dengan satu kreditur dalam tempo dua pekan mendatang senilai Rp 2,87 triliun, lalu kedua sebesar Rp 7 triliun akan diselesaikan pada semester II-2018.

Sejauh ini, BNBR telah berhasil merestrukturisasi utang pada 2016 dan 2017 kepada Credit Suisse senilai masing-masing Rp 1,37 triliun dan Rp 1,037 triliun.

Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur S Umar mengungkapkan, kinerja perusahaan sepanjang 2017 lebih baik dibandingkan 2016, dengan fokus perusahaan dalam merevitalisasi neraca keuangan. Tahun lalu, perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,5 triliun.

"Total utang perusahaan turun 5% tahun lalu, terutama disebabkan oleh penurunan pinjaman jangka panjang yang telah dikonversi menjadi ekuitas," ungkapnya, usai RUPST.

Sepanjang 2017, lanjut Bobby, perusahaan terus berusaha menyehatkan neraca keuangan dengan melakukan beberapa langkah strategis. Misalnya, dengan melakukan penambahan modal berskema PMTHMETD tahap kedua atau private placement.

Masih terkait dengan upaya restrukturisasi, tahun ini, BNBR juga berencana melakukan penggabungan nilai saham alias reverse stock. Rasionya 10:1. Artinya, harga saham BNBR yang sebesar Rp 50 per saham akan bernilai Rp 500 per saham.

Menurut Bobby, langkah reverse stock ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan kreditur terkait restrukturisasi utang BNBR. Rencananya, reverse stock akan dilakukan selama dua minggu ke depan. Dus, bisa dikatakan reverse stock ini dilakukan seiring dengan proses restrukturisasi utang BNBR kepada satu kreditur. Cuma, Bobby enggan mengungkapkan kreditur tersebut.

"Reverse stock ini bagian dari perjanjian dengan kreditur yang kebetulan merupakan salah satu pemegang saham BNBR. Kami (manajemen) memang diminta salah satunya untuk meningkatkan likuiditas, jadi salah satu caranya adalah reverse stock," ungkap Bobby.

Dalam RUPST hari ini, BNBR juga sepakat mengangkat Anindya Bakrie sebagai Komisaris Utama dan Anindra Ardiansyah Bakrie sebagai Wakil Direktur Utama.

0 comments

    Leave a Reply