May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tahun 2020, SISI Siap Bersaing Dengan SAP & Oracle

iVOOXid, Jakarta - Di tengah majunya industri teknologi informasi (information technology/IT) di Tanah Air, ketersediaan jasa penyedia aplikasi manajemen bisnis (Enterprise Resource Planning/ERP) di Indonesia rupanya masih sangat minim.

Padahal kebutuhan terhadap layanan aplikasi tersebut di dunia bisnis sangat besar, terutama untuk level usaha menengah hingga besar.

"Saat ini hampir semua perusahaan di Indonesia, bahkan yang statusnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekali pun, pakainya ERP buatan luar negeri. Paling banyak buatan SAP dari Jerman dan sebagian lagi Oracle," ujar Direktur Utama PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI), Adel Rahadi, saat ditemui di kantornya, seperti diberitakan Rabu (14/6/2017).

SISI sendiri merupakan anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SISI) yang secara khusus bergerak di bisnis perangkat lunak dan segala hal yang berkaitan dengan pengembangan IT.

Mencoba memanfaatkan ceruk pasar yang masih minim pemain tersebut, SISI pun berinisiatif untuk mengembangkan dan kemudian memasarkan produk ERP buatan sendiri.

Untuk tahap awal, pasar perusahaan kelas menengah sengaja dibidik lantaran dianggap paling membutuhkan alternatif produk ERP yang lebih murah dengan kualitas yang tetap bisa bersaing.

"Kalau perusahaan-perusahaan besar, misalnya induk kami SMGR, mungkin tidak masalah pake produk SAP. Daya bayarnya ada. Tapi yang middle ini kan kasihan. Nah kami tampil sebagai solusi dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk asing,namun harga tidak sampai 10 persen dari mereka," jelas Adel.

Baru nantinya bila pasar kelas menengah ini bisa dikuasai, lanjut Adel, secara perlahan pihaknya bakal mulai merangsek masuk ke segmen perusahaan besar. Strategi ini sengaja dipilih karena menurut Adel karakteristik pasar high segment ini sangat mengedepankan kekuatan branding.

"Kalau sekarang kami langsung tawarkan (ke perusahaan besar), mereka akan susah terima. Mereka tentu tidak mau gambling dengan mengambil produk baru. Makanya kami perlu rekam jejak yang bagus dulu di middle segment agar lebih bisa dipercaya. Dalam roadmap kami, tahun 2020 lah kami akan benar-benar sia fight di high segment," tegas Adel.[ava]

0 comments

    Leave a Reply