July 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Survei IPO: Elektabilitas Prabowo-Gibran Masih Tertinggi, Disusul Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

IVOOX.id - Hasil survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih, memimpin dalam elektabilitas untuk Pemilihan Presiden 2024.

Meskipun demikian, posisi mereka semakin disusul oleh paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, elektabilitas paslon Prabowo-Gibran mencapai 42,3 persen. Dedi menekankan bahwa kenaikan elektabilitas ini dipengaruhi oleh peningkatan elektabilitas Gibran secara pribadi yang menyumbang 0,8 persen.

"Dari capaian itu, hanya 22,3 persen yang mengaku sangat yakin terhadap paslon nomor urut 2. Sementara yang mengaku yakin sebanyak 54,8 persen, tidak yakin 15,2 persen, sangat tidak yakin 3,8 persen, dan 3,9 persen mengaku tidak tahu," ungkap Dedi dalam keterangan resmi yang diterima IVOOX, Kamis (11/1/2024).

Posisi kedua dalam survei ini ditempati oleh paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), dengan elektabilitas 34,5 persen. Terdapat selisih 7,9 persen dari paslon nomor urut 2.

"Capaian elektabilitas AMIN selisih 7,9 persen dari paslon 2 yakni 34,5 persen," kata Dedi. Sebanyak 34,2 persen responden mengaku sangat yakin kepada AMIN, dengan 47,3 persen mengaku yakin, 15 persen tidak yakin, 2,1 persen sangat tidak yakin, dan 1,4 persen mengaku tidak tahu.

"Dengan kehadiran nama Cawapres, Muhaimin Iskandar, turut mempengaruhi elektabilitas Anies Baswedan dengan peningkatan sebanyak 2,4 persen," tambahnya.

Paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menempati posisi terakhir dengan elektabilitas 21,5 persen. Menariknya, elektabilitas Ganjar turun tajam sebesar 3,4 persen akibat pengaruh elektabilitas Mahfud MD.

"Dari perolehan 21,5 persen itu, responden yang mengaku sangat yakin sebanyak 26,1 persen. Kemudian 48,3 persen responden mengaku yakin, 16 persen tidak yakin, 3,5 persen sangat tidak yakin, dan 5,8 persen mengaku tidak tahu," jelas Dedi.

Survei ini juga mengevaluasi tingkat partisipasi masyarakat dalam debat capres-cawapres. Dedi mengungkapkan bahwa 41 persen responden mengaku menyaksikan debat, terdiri dari yang menyaksikan keseluruhan (27 persen) dan sebagian (14 persen). Sementara itu, 21 persen menyaksikan cuplikan debat melalui media sosial.

"Sebanyak 38 persen dari responden tidak mengikuti debat capres-cawapres sama sekali," tutup Dedi.

0 comments

    Leave a Reply