April 23, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Studi: Sejumlah Dewasa Muda Anti-Trump Alami Stres Biologis

IVOOX.id, Washington DC - Sejumlah dewasa muda di Amerika Serikat mengalami peningkatan stres biologis setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden 2016, demikian menurut penelitian terbaru yang muncul di jurnal Psychoneuroendocrinology.

Studi ini mengukur kadar hormon stres kortisol sebelum, selama, dan setelah pemilihan presiden. Temuan baru memberikan bukti bahwa peristiwa-peristiwa sosio-politik yang penting dapat mempengaruhi fungsi psikologis dan fisik individu.

“Saya dan rekan-rekan mempelajari stres pada remaja dan dewasa muda, yang biasanya berarti memeriksa stres proksimal di sekolah, di dalam keluarga, atau di antara teman sebaya. Namun, untuk penelitian ini, kami ingin melihat apakah peristiwa tingkat makro juga dapat mempengaruhi proses emosional dan biologis manusia dewasa setiap hari,” papar Lindsay T Hoyt, asisten profesor psikologi di Fordham University dan penulis hasil penelitian ini.

“Pemilihan presiden 2016 memberikan kesempatan unik untuk mengeksplorasi pertanyaan ini, terutama dengan laporan bahwa banyak orang di AS, dan generasi milenial khususnya, mengalami periode stres yang meningkat,” jelasnya, seperti dilansir psypost.org, Sabtu (14/4).

“Juga, karena pemilihan direncanakan pada tanggal tertentu, kami tahu bahwa kami dapat menangkap respons individu terhadap suatu peristiwa nasional yang penting dalam waktu nyata, mengukur fungsi psikologis dan fisiologis segera sebelum, selama, dan setelah pemilihan presiden berikutnya."

Para peneliti memeriksa 286 dewasa muda (18-25 tahun) dari 6 hingga 10 November 2016. Para peserta menyelesaikan survei yang mengukur tingkat stres mereka, emosi, kegiatan, dan keterlibatan pemilihan. Mereka juga menyediakan tiga sampel saliva per hari, yang digunakan untuk mengukur kadar kortisol mereka.

Mayoritas peserta (68%) memberikan suara mereka untuk Hillary Clinton, sementara 18% memilih Trump dan 7% memilih kandidat pihak ketiga. Mereka direkrut dari New York dan Arizona.

Hoyt dan rekan-rekannya menemukan peningkatan keseluruhan dalam suasana hati negatif menjelang pemilihan, yang mencapai puncaknya pada Hari Pemilihan (8 November). Peningkatan mood negatif paling kuat di antara etnis minoritas dan wanita.

Peserta yang tidak percaya bahwa Trump akan menjadi presiden yang baik juga menunjukkan sedikit penurunan tingkat kortisol menjelang pemilu, tetapi peningkatan signifikan pada kortisol menjelang tidur setelah pemilihan.

"Meskipun orang dewasa muda biasanya menganggap stres sebagai masalah pribadi, ancaman yang segera terjadi, atau gangguan harian yang menembus kehidupan sehari-hari mereka, studi ini menunjukkan bahwa peristiwa tingkat makro (dalam skala nasional) dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka," demikian Hoyt.

0 comments

    Leave a Reply