Stones Minta Skuad Inggris Tak Remehkan Swedia
IVOOX.id, Repino - Inggris akan berhadapan dengan Swedia di Samara pada Sabtu (7/7), untuk memperebutkan satu tempat di semifinal Piala Dunia 2018. Kendati banyak pihak menilai capaian tim Skandinavia yang mampu menembus perempat final itu sebagai kejutan besar, Inggris tetap harus waspada. Pemain bertahan Three Lions, John Stones, menyerukan agar rekan-rekannya tidak meremehkan Swedia.
Fakta bahwa Inggris memerlukan perpanjangan waktu dan adu penalti untuk mengalahkan Kolombia di 16 Besar, memperlihatkan bahwa meski paruh undian mereka tidak dihuni nama-nama besar, ini masih akan menjadi perjuangan yang berat.
Terlebih pada pertemuan terakhir kali kedua tim pada pertandingan kompetitif adalah di Piala Eropa 2012, ketika Inggris asuhan Roy Hodgson menang 3-2 berkat gol penentu kemenangan yang dibukukan Danny Welbeck. Secara keseluruhan dari 24 pertemuan, Inggris juga hanya menang delapan kali berbanding tujuh kemenangan milik Swedia, sedangkan sembilan pertandingan lain berakhir imbang.
“Tidak ada pertandingan-pertandingan mudah. Menurut saya jika Anda mengatakan ada pertandingan mudah di perempat final Piala Dunia, maka Anda benar-benar bodoh untuk mengatakan hal itu," kata Stones.
“Mereka memiliki banyak kualitas. Mereka bermain sangat terstruktur dari belakang, bertahan cukup dalam dari apa yang kita lihat, dan kami tahu apa yang dapat mereka timbulkan. Terkadang mereka dapat memberikan tim-tim seperti ini kepada Anda, mereka dapat saja berada di bawah radar, namun tidak ada pertanyaan, mereka adalah tim yang bagus. Mereka tidak akan berada di sini jika mereka tidak bagus," ujarnya.
Sorotan perjalanan Swedia sejauh ini adalah saat mengalahkan Meksiko dengan skor 3-0 untuk memuncaki grup mereka, dan pasukan Janne Andersson kemudian memenangi pertandingan ketat melawan Swiss pada 16 Besar.
Swedia tentu saja menikmati beberapa perjalanan indah di Piala Dunia pada masa lalu, mencapai final di kandang sendiri pada 1958 ketika mereka kalah dari Brszil dan kemudian semifinal pada 1994, ketika tim Amerika Selatan itu kembali mengakhiri impian mereka.
Kapten Swedia Andreas Granqvist tidak cemas mengenai penguasaan bola Inggris yang lebih dominan dan mengharapkan timnya tetap mengusahakan pendekatan seperti biasa. “Jika Anda melihat pertandingan-pertandingan yang kami mainkan, lawan memiliki lebih banyak penguasaan bola dibanding kami, namun kami menciptakan lebih banyak peluang, lebih banyak peluang berbahaya," kata Granqvist.
“Inilah cara bermain kami, inilah yang perlu kami lakukan, inilah kekuatan kami, dan kami juga perlu melihat kualitas kami saat melawan tim-tim kuat lainnya. Itulah cara kami untuk sukses, dan kami akan meneruskan cara ini."
Inggris berpeluang tidak diperkuat penyerang cadangan Jamie Vardy yang mengalami cedera pangkal paha, namun mereka berharap masalah pada pergelangan kaki bek kiri Ashley Young tidak memaksanya absen, dan bahwa cedera paha gelandang Dele Alli tidak menjadi masalah besar. (luthfi ardi)
0 comments