Silaturahmi Militer Internasional
IVOOX.id, Indonesia dan Amerika Serikat untuk ke-16 kalinya menggelar latihan tahunan yang bertajuk Super Garuda Shield 2022. Latihan akbar tersebut berlangsung di tiga tempat, yaitu di lokasi Puslatpur Baturaja, Puslatpur Amborawang dan Puslatpur Marinir di Dabo Singkep. Latihan ini merupakan salah satu latihan multi-nasional gabungan terbesar di Indo-Pasifik
Dalam Super Garuda Shield 2022 kali ini tidak hanya diikuti Indonesia dan Amerika Serikat saja. Sejumlah negara ikut bergabung antara lain Australia, Jepang, Singapura, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris bergabung sebagai negara pengamat.
Indonesia menerjunkan sebanyak 3.455 personel, Amerika Serikat 1.337 prajurit, Australia dengan 91 prajurit, Jepang sebanyak 110 prajurit dan Singapura 52 prajurit. Beberapa negara peserta lainnya mengirimkan di bawah sepuluh prajurit yang bertindak sebagai pengamat.
TNI juga melibatkan sejumlah alutsista unggulan antara lain Meriam 105 KH 178, Reo, HELI AH-64 Apache, Heli Bell 412, Heli HS 1311, empat kapal perang, Armoured Amphibious Vehicle (LVT-7) serta pesawat Boeing 737 dan F-16.
"SGS 2022 merupakan ajang latihan bersama dengan skala yang cukup besar antara Indonesia dan negara-negara sahabat di kawasan Indo-Pasifik. Tujuan latihan kita adalah pertemanan. Tidak ada yang lain," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat membuka Super Garuda Shield 2022.
Begitupun dengan ketersediaan alutsista. Menurut Panglima TNI, perbedaan alutsista di setiap negara tidak boleh dijadikan alasan. Terpenting, dengan jumlah dan kualitas alutsista yang berbeda, kerja sama militer antar-negara tetap harus digencarkan.
Materi latihan terkait kemampuan penguasaan lapangan, menembak, medis, dan penerbangan. Sejumlah prajurit saling bertukar kemampuan dan saling mengisi kekurangan dalam segala aspek meski terkadang terkendala dalam penyampaian bahasa. Mereka melebur dalam suasana kekerabatan, menyingkirkan kecanggungan dan berbaur menjadi satu.
Foto dan teks: M Risyal Hidayat
0 comments