April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Setelah Suku Asmat Di Papua, Krisis Kesehatan Kembali Menimpa Suku Suku Mause Ane Di Maluku

IVOOX.ID, Jakarta - Awal tahun 2018 Indonesia tersentak ketika kejadian luar biasa kekurangan gizi menimpa anak-anak suku Asmat di Papua. Juli ini berita miris juga dialami Menimpa Suku Suku Mause Ane Di Maluku. Mereka mengalami krisisi kesehatan akibat adanya krisis pangan.


Warga Suku Mause Ane di pedalaman hutan Seram, Gunung Morkele, Kabupaten Maluku Tengah yang sudah memakan korban meninggal akibat kelaparan. Menurut Kepala Dinas Sosial Maluku, Sartono Pinning, saat ini tercatat sudah empat anggota suku itu meninggal akibat krisis pangan terjadi sejak awal Juli 2018.


"Warga meninggal bernama Lusirue (50) pada 26 Juli 2018, menyusul balita Asoka berusia dua bulan, Aiyoma (empat bulan) dan Laupia (60)," jelas sartono.


Sartono mengungkapkan saat ini sudah diturunkan tim medis terpadu sedang menangani ratusan jiwa anggota Suku Mausu Ane yang kelaparan, karena tanaman mereka diserang hama babi dan tikus.


Hama yang turun, diiduga akibat dampak kebakaran hutan dan lahan pada periode Oktober - November 2015 Di kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Kecamatan Seram Utara Timur Seti.


"Tim kesehatan merawat warga yang sakit dan memeriksa kesehatan mereka lainnya agar tidak bertambah korban jiwa," tambahnya.


"Krisis pangan dialami sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) atau 170 jiwa warga di negeri Maneo Rendah, kecamatan Seram Utara Timur Kobi, kabupaten Maluku Tengah itu karena hama babi dan tikus menyerang tanaman mereka," jelasnya.


Tim terpadu dari Kementerian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial Maluku, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Maluku, Dinas kesehatan, Kodam XVI/Pattimura, Polda Maluku dan Pemkab Maluku Tengah yang telah berada di lokasi menyatakan, korban meninggal karena kelaparan.


"Tim kesehatan merawat warga yang sakit dan memeriksa kesehatan mereka lainnya agar tidak bertambah korban jiwa," jelas sartono.


Sartono memastikan pemerintah daerah akan melakaukan penanganan lanjutan terhadap warga suku terasing tersebut tergantung hasil identifikasi tim terpadu di lapangan, termasuk masukan dari Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suko Pranoto didampingi Danrem 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru yang meninjau pada 26 Juli 2018.


"Pastinya Pemprov Maluku maupun Pemkab Maluku Tengah menginginkan mereka direlokasi, karena telah diprogramkan setelah kebakaran hutan Seram secara besar - besaran pada 2015 dan 2017," ujarnya.


Posisi Tempat tinggal Suku Mausu Ane berada di Dusun Maneo. Untuk menuju ke sana ditempuh selama tiga jam dengan kendaraan dari Wahai, atau delapan jam dari ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, Masohi. Setelah itu harus dilanjutkan berjalan kaki selama delapan jam ke desa terdekat.


Lokasi titik kumpul terdekat menuju lokasi Suku Mausu Ane adalah di Kali Toahaku, dengan rute perjalanan dari Polsek Seram Utara melewati rumah singgah jalan dusun Soahari.

0 comments

    Leave a Reply