May 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Setelah Reli Panjang, IHSG Pekan ini Berpotensi Terkoreksi

IVOOX.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan pekan ini diperkirakan bakal mengalami koreksi setelah mengalami reli sepanjang pekan lalu hingga menyentuh titik tertinggi baru di posisi 6.490.

“Setelah mengalami reli panjang sejak 2017 lalu, IHSG hingga kini tidak mengalami koreksi lebih dari 6%, sehingga kondisi pasar yang saat ini sedang jenuh beli (overbought) tetap berada pada periode yang cenderung menguat,” ujar Yuganur Winajarko, analsi PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Senin (22/01/2018).

Karena itu, menurut Yuganur, IHSG berpotensi mengalami penurunan hingga mencapai titik support 6.300 hingga 6.220. Pasalnya, kedua titik tersebut adalah titik dimulainya tren kenaikan sejak 2016 lalu.

Yuganur menjelaskan, adanya potensi penurunan IHSG tersebut diharapkan dapat mendorong para pelaku pasar untuk lebih memusatkan perhatian mereka terhadap saham-saham berkapitalisasi besar yang merupakan pendorong kenaikan indeks.

“Investor asing punya kebiasaan, mereka akan melepas dahulu saham-saham berkapitalisasi besar tersebut, sekaligus merealisasikan laba dan membelinya kembali ketika harga sudah mengalami penurunan cukup banyak,” papar Yuganur.

Adanya potensi IHSG mengalami penurunan pada pekan ini, demikian Yuganur, maka hal itu dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham pilihan, terutama saham-saham berkapitalisasi besar yang berperan sebagai pendorong kenaikan indeks.

Yuganur merekomendasikan BELI terhadap saham-saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Telekomunikasi Tbk (TLKM).

Yuganur mengemukakan, harga ASII dan BMRI masing-masing berpotensi menguat ke posisi Rp8.450-8.525 per unit dan Rp8.150-8.250 per unit. Karena itu ASII layak dikoleksi di harga Rp8.075-7.975 per unit dan BMRI di harga Rp7.825-7.725 per unit.

“Akan tetapi, kedua saham tersebut disarankan untuk kembali dijual ke pasar jika harganya mencapai Rp7.875 per unit untuk ASII dan Rp7.675 per unit untuk BMRI,” tukas Yuganur.

Yuganur juga memaparkan, harga INDF dan TLKM masing-masing berpeluang naik hingga mencapai kisaran Rp8.250-8.350 per unit dan Rp4.270-4.370 per unit. INDF boleh diakumulasi di kisaran Rp7.875-7.775 dan TLKM di rentang harga Rp4.100-3.920 per unit.

“Meski demikian, hindari untuk mengakumulasi INDF dan TLKM jika masing-masing harganya turun hingga mencapai Rp7.675 per unit dan Rp3.820 per unit,” imbuh Yuganur. [abr]

0 comments

    Leave a Reply