Serapan Anggaran Kementan Hingga 6 Juni Baru 20,93%
IVOOX.id, Jakarta - Penyerapan anggaran belanja Kementerian Pertanian hingga 6 Juni 2021 baru mencapai 20,93 persen dari total alokasi Rp19,8 triliun atau realisasi sekitar Rp4,1 triliun.
"Pagu anggaran alokasi pertanian yang semula Rp15,51 triliun menjadi Rp19,80 triliun. Realisasi anggaran sampai dengan 6 Juni 2021 sebesar 20,93 persen dengan memperhitungkan outstanding kontrak Rp1,57 triliun, maka realisasi anggaran mencapai 28,87 persen," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu, dikutip Antara.
Sampai dengan akhir Mei 2021, realisasi kegiatan utama yang telah melebihi 30 persen antara lain pengembangan padi 33 persen, pengembangan kawasan rempah 48 persen, kawasan karet 45 persen, kawasan kakao 34 persen, penyediaan benih ternak unggul 52 persen, penyediaan bibit ternak unggul 41 persen, pakan ternak 48 persen, dan optimasi reproduksi ternak 44 persen.
Capaian per unit kerja Kementerian Pertanian antara lain Direktorat Tanaman Pangan realisasi anggaran terserap 12,8 persen dengan outstanding kontrak berjalan 16 persen.
Selanjutnya Direktorat Jenderal Hortikultura serapannya sekitar 13 persen dengan nilai outstanding 13 persen. Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian menyerap 15,96 persen anggaran hingga Juni 2021.
Unit kerja yang memiliki serapan di atas 30 persen antara lain Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) 32,4 persen, Badan Karantina Pertanian dengan capaian 35,03 persen, dan Badan Ketahanan Pangan mencapai 44,6 persen.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin sekaligus sebagai pimpinan rapat meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk serius melakukan penyerapan anggaran. Dia beralasan bahwa 2021 sudah berjalan setengah tahun yang seharusnya penyerapan sudah mencapai 50 persen.
Pada tahun 2022, Kementerian Pertanian mendapatkan alokasi rencana anggaran total Rp14,51 triliun. Anggaran tersebut ditargetkan untuk kegiatan utama produksi 55,20 juta ton komoditas padi, 20,1 juta ton jagung, 0,3 juta ton kedelai, 1,64 juta ton bawang merah, 2,8 juta ton cabai, 2,3 juta ton gula, dan daging sapi 0,44 juta ton.
0 comments