Serangan Siber Ransomware, Komisi III DRP Sebut Data Siswa di PDNS Terdampak

IVOOX.id – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menyesalkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang juga turut terdampak serang siber ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) karena tidak melakukan backup data. Padahal kata dia data di Kemendikbudristek melibatkan data jutaan siswa Indonesia.

“Saya sangat menyesal, kenapa. Karena Kemendikbudristek tidak membuat backup data terhadap data yang begitu banyak yang melibatkan data jutaan siswa-siswa yang ada di Indonesia,” kata Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut dalam keterangannya dikutip pada Minggu (30/6/2024).

"Apalagi jika kita masih menggunakan server atau software yang sifatnya adalah bekerja sama dengan negara lain,” kata dia.

Ia menilai Indonesia belum siap dengan big data yang kerap digadang-gadang oleh pemerintah.

Menurutnya wacana pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia menjadi hub-regional big data di Asia dan Pasifik tampaknya belum siap.

Ia meminta pemerintah harus menjadikan peristiwa pembobolan data PDN itu sebagai pelajaran mengenai pentingnya melakukan backup data dan keamanan data.

“Ketika pemerintah belum siap untuk melakukan keamanan data, maka rasanya belum siap juga kita untuk melakukan Big Data,” ujar Dede

Diketahui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan, 47 domain layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak gangguan PDN karena diserang ransomware.

Salah satu layanan yang terdampak adalah laman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Gangguan ini terjadi saat pendaftaran KIP Kuliah untuk jalur mandiri perguruan tinggi sudah dibuka sejak Jumat (7/6/2024).

Berdasarkan pantauan Ivoox.id pada Minggu (30/6/2024) menunjukkan bahwa laman KIP-Kuliah yang diakses melalui https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ sampai saat ini belum bisa diakses.