October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Sempat Berayun, Harga Minyak Akhirnya Ditutup Sedikit Susut

IVOOX.id, New York - Minyak berayun antara naik dan turun hari Senin sebelum akhirnya ditutup lebih rendah. Optimisme kesepakatan dagang China-AS dan data industri China yang optimistis tidak cukup untuk mendorong harga emas hitam lebih tinggi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 4 sen menjadi mantap pada $ 61,88 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik 28 sen menjadi $ 68,44 per barel.

Selama sesi yang senyap karena suasana libur, Brent mencapai $ 68,99 per barel, sementara WTI mencapai $ 62,34 per barel, keduanya tertinggi sejak 17 September. Untuk tahun ini, Brent telah naik sekitar 27% pada tahun 2019, dan patokan A.S. AS naik sekitar 36%.

"Harga minyak telah mencapai level tertinggi sejak serangan ladang minyak Saudi pada pertengahan September, dan dengan demikian pedagang juga berhati-hati tentang kemungkinan aksi ambil untung," tambahnya.

Ketegangan di Timur Tengah meningkat ketika Amerika Serikat melakukan serangan udara pada hari Minggu terhadap kelompok milisi Kataib Hezbollah, sementara para pengunjuk rasa di Irak pada hari Sabtu sempat memaksa penutupan ladang minyak Nassiriya di selatan.

Para pejabat AS mengatakan serangan udara itu sebagai tanggapan atas pembunuhan seorang kontraktor sipil A.S. dalam serangan roket ke pangkalan militer Irak berhasil, tetapi memperingatkan bahwa "tindakan tambahan" masih dapat diambil.

Di tempat lain, perusahaan minyak negara Libya NOC mengatakan sedang mempertimbangkan penutupan pelabuhan Zawiya barat dan mengevakuasi staf dari kilang karena bentrokan di dekatnya.

Harga minyak juga didukung oleh penurunan stok minyak mentah AS, yang turun 5,5 juta barel dalam sepekan ke 20 Desember, jauh melebihi perkiraan penurunan 1,7 juta barel dalam jajak pendapat Reuters.

Di China, aktivitas pabrik kemungkinan diperluas lagi pada bulan Desember karena permintaan eksternal yang lebih kuat dan dorongan infrastruktur di dalam negeri meskipun laju pertumbuhan ditetapkan untuk mereda karena pasar menunggu lebih banyak kepastian pada gencatan senjata perdagangan AS dan China, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa mereka berhubungan intens dengan Amerika Serikat pada rencana penandatanganan perjanjian perdagangan yang telah lama ditunggu-tunggu.

Kedua negara pada 13 Desember mengumumkan perjanjian "Fase satu" yang mengurangi beberapa tarif AS sebagai imbalan atas apa yang dikatakan pejabat AS akan menjadi lompatan besar dalam pembelian produk pertanian Amerika dan barang-barang lainnya dari Tiongkok.(CNBC)








0 comments

    Leave a Reply