October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Selamat Ulang Tahun, Jakarta ke 494! Ini Sejarah Panjang Jakarta

IVOOX.id Jakarta - Jakarta adalah kota yang dinamis, dan salah satu megapolitan terbesar di dunia. Pada pandangan pertama mungkin tampak sebagai kota yang ramai dan membingungkan, dan mungkin sulit untuk melewati lalu lintas dan polusi yang parah. Hari ini (22/06) Ibukota Indonesia ini resmi bertambah usia ke-494.

Meskipun Jakarta kini masih setia menjadi peringkat satu penyumbang kasus Covid-19 tertinggi, sejak awal Covid-19 menyebar di Indonesia, Jakarta sendiri telah menyumbang sekitar 479.000 kasus positif. Namun, kota yang tengah berulang tahun ini juga terus-terusan menegaskan protokol kesehatan hingga lockdown. 

BACA JUGA: Nikmati Sunset di “PERON Skycafe” Jakarta Selatan

Pemukiman pertama di situs Jakarta didirikan di bibir sungai Ciliwung, mungkin pada awal abad ke-5 Masehi. Namun, sejarah resmi kota ini dimulai pada tahun 1527, ketika sultan Banten mengalahkan Portugis di sana dan menyebut tempat itu Jayakerta (bahasa Sunda: “Benteng Agung”).

 Belanda, di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, merebut dan meruntuhkan kota itu pada tahun 1619, setelah itu ibu kota Hindia Belanda—sebuah kota bertembok bernama Batavia—didirikan di lokasi tersebut.

Sejarah kolonial kota dapat dibagi menjadi tiga periode besar. Pertama adalah Perusahaan Hindia Timur Belanda, ketika sebagian besar kegiatan kota berpusat di sekitar benteng dan gudang perusahaan. Saat itu kotanya agak mirip dengan kota khas Belanda, lengkap dengan kanal-kanalnya. 

Periode kedua dimulai pada awal 1800-an, ketika kota diperluas untuk mencakup daerah yang lebih tinggi dan lebih sehat di selatan, yang kemudian menjadi pusat pemerintahan kolonial baru. Interval singkat kontrol Inggris selama Perang Napoleon, yang berakhir pada tahun 1815, menyela periode kedua. Selama periode ketiga, yang berlangsung sekitar tahun 1920-an hingga 1941, kota ini menjadi modern.

Jakarta telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sejak Indonesia merdeka. Selama tahun 1950-an kota ini memulai transformasinya, ketika Presiden Soekarno mendukung proyek-proyek konstruksi skala besar. Infrastruktur kota dimodernisasi, dan menara perkantoran meningkat. 

Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan nasional dan pemerintahan provinsi, tetapi juga pusat politik Indonesia. Apalagi Jakarta adalah pusat Ekonomi Indonesia. Tidak heran jika menemukan Jakarta sebagai kota yang dinamis, dengan aktivitas yang berlangsung sepanjang waktu di seluruh wilayah berpenduduknya.

Kota ini terbagi menjadi 5 kabupaten, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Istilah 'Jabodetabek' mengacu pada Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi - wilayah Jabodetabek terdiri dari kota-kota besar yang mengelilingi ibu kota.

0 comments

    Leave a Reply