October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Sekian Tahun Tegang, Menlu AS-China Bertemu di Alaska Pekan Depan

IVOOX.id, Washington DC - Untuk pertama kalinya sejak Presiden Joe Biden menjabat, pejabat senior AS akan mengadakan pembicaraan tatap muka tingkat tinggi dengan perwakilan China minggu depan di Alaska.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan akan bertemu di Anchorage, Alaska, pada 18 Maret dengan Yang Jiechi dari Republik Rakyat China, anggota badan pembuat keputusan tertinggi Partai Komunis, dan Wang Yi, menteri luar negeri.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada hari Rabu bahwa penting bagi pemerintah untuk mengadakan pertemuan pertama di tanah AS. Dia menambahkan bahwa Blinken dan Sullivan memasuki pembicaraan dengan mata jernih dan siap untuk membahas berbagai masalah dengan China.

"Pertemuan itu akan berlangsung setelah pertemuan Menlu Blinken dengan dua sekutu regional terdekat kami di Tokyo dan Seoul," tulis Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan Rabu. Blinken dijadwalkan melakukan perjalanan pertamanya ke luar negeri sebagai menteri luar negeri minggu depan.

Pada bulan Februari, Blinken dan Yang mengadakan panggilan telepon pertama mereka dan membahas berbagai masalah. Diplomat tertinggi AS menekankan hak asasi manusia dan kudeta militer yang sedang berlangsung di Myanmar, sementara Yang meminta Washington untuk menghormati kedaulatan China.

Ketegangan antara Beijing dan Washington melonjak di bawah pemerintahan Trump, yang meningkatkan perang perdagangan dan berupaya melarang perusahaan teknologi China melakukan bisnis di Amerika Serikat.

Selama empat tahun terakhir, pemerintahan Trump menyalahkan China atas berbagai keluhan, termasuk pencurian kekayaan intelektual, praktik perdagangan yang tidak adil, dan baru-baru ini, pandemi virus korona.

Biden, yang berbicara dengan Presiden China Xi Jinping bulan lalu, sebelumnya mengatakan bahwa pendekatannya ke China akan berbeda dari pendahulunya karena dia akan bekerja lebih dekat dengan sekutu untuk meningkatkan tekanan terhadap Beijing.

"Kami akan menghadapi pelanggaran ekonomi China," kata Biden dalam pidatonya di Departemen Luar Negeri, menggambarkan Beijing sebagai "pesaing paling serius" Amerika.

“Tapi kami juga siap bekerja dengan Beijing jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya. Kami akan bersaing dari posisi yang kuat dengan membangun kembali lebih baik di rumah dan bekerja dengan sekutu dan mitra kami. ”

Bulan lalu, Biden mengumumkan satuan tugas Departemen Pertahanan baru yang bertujuan menilai strategi militer AS di China.

“Begitulah cara kami menghadapi tantangan China dan memastikan rakyat Amerika memenangkan persaingan di masa depan,” kata Biden dalam kunjungan pertamanya sebagai panglima tertinggi ke Pentagon.(CNBC)


0 comments

    Leave a Reply