October 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Sandiaga Uno Ajak Pengusaha Dubai Investasi Pariwisata

IVOOX.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pengusaha asal Dubai untuk berinvestasi di sektor pariwisata RI.

Pada Jumat (5/1/2024) lalu Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan Chairman Ayana Holding, Abdullah Lahej. Pada kesempatan itulah dia menawarkan peluang investasi di Indonesia. 

Menurut Sandiaga Uno investasi tersebut sebagai upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja masyarakat.

"Kami mengajak Ayana Holding untuk berinvestasi di Indonesia, sekaligus memberikan pelajaran kepada kami untuk membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dan sejumlah destinasi pariwisata di Tanah Air," ujar Sandiaga Uno dalam keteranganya, Sabtu (6/1/2024).

Sandiaga mengaku akan berupaya semaksimal mungkin dalam mendorong masuknya investasi ke sektor pariwisata Indonesia.

“Jadi apa yang bisa kami bantu untuk fasilitasi berinvestasi di Indonesia? Kami sangat terbuka,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Abdullah Lahej dan perusahaan miliknya diketahui adalah pihak yang membangun banyak landmark ikonik di Dubai seperti Downtown Dubai, Dubai Marina, Business Bay dan Arabian Ranches.

Sandiaga mengungkapkan realisasi investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia mencapai 3,1 juta dolar AS pada 2023.

Menurutnya jumlah tersebut naik sebesar 429 persen dibandingkan tahun 2022. Pada tahun ini pun dia tengah berupaya menawarkan peluang investasi kembali kepada UEA.

DIlain pihakk, Direktur Pusat Studi Pariwisata Universitas Andalas Sari Lenggogeni menilai pemerintah pusat dan daerah perlu memberi intervensi berupa pelatihan, infrastruktur dan regulasi untuk memberikan stimulasi dan mengembangkan pariwisata.

“Dari sisi pemerintah memberikan stimulasi untuk menghidupkan industri ini, kasihan sebenarnya karena komunitas dan pemangku kepentingan, mereka butuh peningkatan ekonomi dari sektor pariwisata, dibutuhkan intervensi training, infrastruktur dan regulasi dari pemerintah,” kata Sari dikutip dari Antara, Jumat (5/1/2023).

Ia menilai pemerintah pusat bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang memiliki potensi wisata agar tercipta perencanaan manajemen destinasi yang baik dan agar eksekusi di lapangan sesuai dengan rencana induk.

Selain itu juga diperlukan kemudahan konektivitas ke berbagai daerah di Indonesia agar tidak ada penumpukan wisatawan di satu daerah. Konektivitas juga berfungsi untuk menghubungkan daerah yang belum terjamah supaya mendapat kesempatan yang sama dan menjadi tujuan wisata baru.

0 comments

    Leave a Reply